Rabu, 05 Februari 2025

Pemerintah Sampai Heran, Pria Muda Nikahi 2 Wanita Sedang Tren di NTB

- Kamis, 29 Juli 2021 03:38 WIB
Pemerintah Sampai Heran, Pria Muda Nikahi 2 Wanita Sedang Tren di NTB

digtara.com – Seorang pria menikahi dua wanita sekaligus kembali terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB). Pernikahan itu viral dalam dua hari terakhir.

Baca Juga:

Kejadian ini menambah panjang daftar satu pria langsung nikahi dua wanita.

Setidaknya ada tiga pria yang menikahi dua orang wanita secara langsung di NTB sejak 2020. Para pria ini memiliki latar belakang yang berbeda-beda.

Petani Nikahi 2 Wanita Sepupuan Sekaligus

Cerita pertama datang dari seorang petani di Lombok Barat, Syaiful Bahri. Dia menikahi dua orang wanita sekaligus.

Namun, akad nikahnya digelar pada hari berbeda. Cerita itu viral di media sosial.

“Iya betul, kalau pernikahannya (resepsinya) pas kawinnya dua hari lalu,” kata Kasi Pelayanan Desa Lembar, Lombok Barat, Ahmad Jumandito, saat dihubungi detikcom, Selasa (23/6/2020).

Resepsi pernikahan digelar pada Sabtu (20/6). Jumandito mengatakan akad nikahnya sudah digelar sepekan sebelumnya.

Wanita yang pertama dinikhai Syaiful adalah Setiawati (23). Besoknya, dia menikah dengan Hairani (25).

Kedua wanita itu masih punya hubungan saudara. Jumandito mengatakan Syaiful sehari-hari bekerja sebagai petani.

“Serabutan sih, petani dia,” tuturnya.

Syaiful memberikan mahar masing-masing Rp 2 juta kepada istri-istrinya. Jumandito mengatakan Syaiful memang memacari kedua wanita tersebut.

Mereka berpacaran sekitar 2 bulan sebelum akhirnya menikah. Setelah menikah, dua istrinya itu tinggal di rumah berbeda.

“Katanya nggak sengaja, terjadi begitu saja (pernikahan). Memang dia pacaran dengan dua orang ini,” ucapnya.

Siswa SMK Nikahi 2 Remaja di Bawah Umur, Sudah Hamil

 Kisah berikutnya datang dari seorang siswa SMK di Lombok Barat, AR, yang pada 2020 masih duduk di kelas XII SMK. Dia menikahi dua remaja perempuan di bawah umur.

Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lombok Barat, mengetahui pernikahan tersebut di Desa Sekotong, Kecamatan Sekotong. AR disebut menikah dengan R (16) pada Selala (15/9/2020).

Dia kemudian melakukan akad nikah kedua dengan F (16) pada Minggu (11/10/2020). Resepsi pernikahan mereka bertiga digelar di Dusun Batu Bangke, Desa Cendi Manik, tepatnya di kediaman AR, Senin (12/10/2020).

Sekretaris DP2KBP3A Lombok Barat, Erni Suryana, mengatakan pihaknya memanggil ketiga remaja itu dan orang tua mereka. Setelah dipanggil dan dimintai keterangan, kedua wanita yang menjadi istri AR itu ternyata sudah dalam kondisi hamil sehingga tak mungkin dipisahkan.

“Karena kedua mempelai sudah hamil, sehingga upaya untuk memisahkan tidak mungkin dilakukan,” kata Erni saat dihubungi detikcom Senin (19/10/2020).

Erni mengatakan pemanggilan tersebut menjadi peringatan kepada aparat desa agar tidak membiarkan kasus pernikahan usia anak terjadi. Dia menegaskan ada sanksi hukum jika memfasilitasi pernikahan anak.

“Tapi minimal ini peringatan bagi seluruh aparat baik kepala dusun, aparat desa untuk ke depannya tidak membiarkan apalagi memfasilitasi pernikahan usia anak karena ada hukuman yang sudah menunggu,” ujarnya.

Pernikahan Terbaru

Terbaru, pria bernama Korik Akbar (20) menikahi dua perempuan wanita sekaligus. Korik Akbar merupakan warga Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB.

Sementara, dua wanita yang dinikahinya bernama Khusnul Hotimah (20), warga Desa Prabu, dan Yun Nitanuri (21), warga Desa Rambitan.

“Benar. Satu pria menikah dengan dua wanita sekaligus,” kata Camat Pujut, Lalu Sungkul, seperti dikutip dari Antara, Rabu (28/7/2021).

Pernikahan itu disebut dilaksanakan pada Senin (26/7) di rumah Korik. Terlihat dalam video, sejumlah warga menyaksikan pernikahan yang digelar sesuai adat istiadat setempat tersebut.

Korik sendiri mengaku tak pernah berencana menikahi dua wanita sekaligus. Dia menyebut hal ini terjadi karena mereka memang berjodoh.

“Tidak pernah ada rencana, tapi ini adalah jodoh,” kata Korik.

Korik mengaku awalnya mengenal Yun pada 2016. Korik pun menjalin asmara dengan Yun.

Di saat bersamaan, Korik berpacaran dengan Khusnul sejak 2011. Dia mengaku jarang bertemu saat pacaran.

“Selama pacaran hanya lewat HP saja untuk membagi waktu. Jarang malam Mingguan,” katanya.

Korik lalu mengajak Yun dan Khusnul menikah. Namun Korik tidak bilang kepada dua kekasihnya soal poligami.

Pemerintah setempat mengaku tak habis pikir dengan peristiwa ini.

“Saya heran saja dengan kejadian seperti ini. Saya tidak habis pikir ada apa ini dengan masyarakat kita,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Lombok Tengah, Mulyardi Yunus.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru