Horor Saat Makan Siang, Puluhan Siswa SMP di NTT Keracunan Usai Ujian AKM
digtara.com – Puluhan siswa-siswi SMPN Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT keracunan makanan usai mengkonsumsi menu makan siang, Senin (4/10/2021).
Baca Juga:
Para siswa ini sempat menikmati nasi bungkus untuk makan siang di SMPN Amanuban Selatan dalam kegiatan Ujian AKM (Asismen Kompetensi Minimum) gabungan 3 sekolah.
Ujian AKM diikuti siswa dari SMPN Satu Atap Hautenu Desa Oekiu, Kecamatan Amanuban Selatan, SMPN Kobekaka, Desa Enoneten, Kecamatan Amanuban Selatan dan SMP Amsal Fatububut, Desa Oe Ekam, Kecamatan Noebeba.
Ada 71 orang siswa yang menjadi korban keracunan makanan dari 3 sekolah masing-masing siswa SMPN Satu Atap Hautenu 21 orang, siswa SMPN Kobekaka 40 orang dan SMP Amsal 10 orang.
Kapolsek Amanuban Selatan, Ipda Maks Tameno, SH yang dikonfirmasi Selasa (5/10/2021) menjelaskan, peristiwa itu berawal pada Senin (4/10/2021) sekira pukul 11.00 Wita ketika Mace Tobe selaku seksi konsumsi dari SMPN Amanuban Selatan memesan 117 nasi bungkus di Kedai 88 Panite, Kecamatan Amanuban Selatan.
Lauknya bervariasi seperti nasi ikan, nasi telur, nasi daging ayam dan nasi daging babi
Para siswa dan siswi dari 3 sekolah serta guru kemudian menikmati makan siang tersebut sekira pukul 13.00 Wita.
Namun rasa nikmat itu berubah jadi bencana 10 menit kemudian. Setelah makan siang disantap, para siswa-siswi mulai mual-mual, kepala sakit, gatal-gatal, pusing dan muntah-muntah.
Guru dari masing-masing sekolah kemudian mengantar para siswa itu ke Puskesmas Panite dan langsung ditangani oleh dr. Vinolia Sanam, kepala Puskesmas Panite bersama para perawat.
Para perawat bersama dokter kemudian memeriksa satu per satu korban sebagai tindakan pertama.
Ketua tim penanganan Puskesmas Panite dipimpin Kepala Puskesmas dr. Vinolia Sanam melakukan penanganan medis berupa observasi dan memberikan Infus.
“10 orang korban diopname dan 61 orang diobservasi selama 1 x 24 Jam oleh dokter dan staf Dinas Kesehatan Kabupaten di Puskesmas Panite,” kata Kapolsek Amanuban Selatan.
Para siswa yang harus menjalani perawatan masing-masing 6 orang siswa SMP Kobekaka yakni Jire Nau (14), Marli Tse (13), Ogrido Tamonob (13), Fransina Sesfaot (14), Margarita Suni (13) dan Seprianto Tamonob (14).
Tiga orang siswa SMP Satap Hautimu yakni Maya Ora (15), Nahor Fina (14) Rifin Boimau (14). Serta satu siswi dari SMP Amsal Fatububut yakni Novi Tefa (13).
Pihak Puskesmas memanggil Norlina Moi, Dina Raja dan Adi Tateni yang membantu di Kedai 88 untuk dimintai keterangan.
Pihak Puskesmas juga memanggil pemilik Kedai 88, Agustina Konay namun yang bersangkutan berada di Soe, ibukota Kabupaten TTS.
Sejumlah staf Dinas Kesehatan Kabupaten TTS juga datang melakukan wawancara dengan korban di ruangan opname dan yang sedang diobservasi.
Sementara pihak kepolisian sudah mendatangi lokasi kejadian dan mengumpulkan keterangan serta menginterogasi Agustina Konay selaku pemilik Kedai 88.
Staf Dinas kesehatan Kabupaten TTS juga telah mengambil sampel dari sisa makanan yang di konsumsi para korban untuk diuji laboratorium.