Hingga Hari Kelima, Warga Ngada yang Hilang di Laut Belum Ditemukan
digtara.com – Hingga hari kelima, Selasa (5/10/2021), pencarian terhadap Martinus Lawe alias Tinus (60), petani asal RT 003/RW 001, Dusun 1 Pali, Desa Warupele II, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada yang hilang sejak Jumat (1/10/2021) belum juga membuahkan hasil.
Baca Juga:
“Sampai Senin malam belum juga ditemukan. Pencarian dilanjutkan pada Selasa dan belum juga ada hasil,” ujar Kasat Reskrim Polres Ngada, Iptu I Ketut Ray Artika, SH, Selasa (5/10/2021).
Pencarian hari kelima terus dilakukan tim SAR Basarnas Sikka, Ende dan BPBD Kabupaten Ngada di perairan laut Aimere, Kabupaten Ngada.
Pencarian Korban hilang dipimpin oleh ketua penanggung jawab Basarnas, Riswan Dwi Putra melibatkan Basarnas Maumere 5 orang dan Basarnas Ende 2 orang serta BPBD-Tagana Kabupaten Ngada 8 orang.
Ikut pula dalam tim pencarian Sekcam Aimere Ambrosius Suri bersama aparat pemerintah Kecamatan Aimere serta Kanit Binmas, Kanit Provost, Kanit Intelkam, Kanit Reskrim dan 3 anggota Polsek Aimere, relawan dan keluarga korban.
Kasat Reskrim Polres Ngada, Iptu I Ketut Ray Artika, SH mengaku kalau pencarian sejak Minggu (3/10/2021) di bagian laut radius teluk perairan Aimere dengan menggunakan satu unit perahu karet.
Pencarian juga ke arah pesisir pantai Desa Waesae, Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada.
“Cuaca di lokasi saat pencarian dalam keadaan mendung dan posisi air laut sedikit arus dan gelombang;” ujar Kasat Reskrim Polres Ngada.
Operasi pencarian dan pertolongan oleh Tim SAR Basarnas ini dilakukan selama 7 hari. Untuk itu, tim SAR Basarnaa akan menginap di rumah jabatan Camat Aimere.
Korban Martinus Lawe dilaporkan hilang oleh keluarga pada Jumat (1/10/2021) sekitar pukul 09.45 wita. Kehilangan korban dilaporkan Petrus Bhara (50), warga desa Walupele ke Polsek Aimere.
Korban hilang saat memancing ikan di laut menggunakan perahu kecil.
Saat itu ada dua warga masing-masing Antonius Lado dan Benediktus Senge baru pulang melaut dan melihat perahu milik korban namun korban hilang.
Diatas perahu hanya ada peralatan pancing dan beberapa ekor ikan serta tali senar menyangkut pada perahu.
Ketika pulang ke darat mereka mendapat informasi kalau perahu itu milik korban.
Yasinta Nedo, istri korban mengakui kalau korban melaut sejak Kamis (30/9/2021) petang.