Miris! Remaja Putri di Kupang Ditemukan Meninggal, Leher Tergantung Handuk di Kamar
digtara.com – SPA (16), remaja putri yang juga siswi sebuah SMK di Kota Kupang ditemukan meninggal dengan posisi tergantung di kamar rumah kerabatnya di Kelurahan Nefonaek, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Kamis (21/10/2021) pagi.
Baca Juga:
Keberadaan korban pertamakali diketahui Dion T (26), salah seorang kerabat yang saat itu tidur di kamar lantai bawah dengan keponaannya.
Pagi itu, jelas Dion, Boby, kakak kandung korban datang ke kamarnya dan mengatakan kalau ia sudah beberapa kali memanggil nama korban namun tidak ada jawaban dari korban.
Boby memanggil kakak korban yang lain, Ardi A untuk membantu membangunkan korban. Namun saat Ardi mengetuk pintu kamar korban, juga tidak ada tanggapan dan jawaban dari korban.
Dion pun berinisiatif ke lantai atas untuk sama-sama melihat dan mengecek keberadaan korban dengan mengintip dari ventilasi kamar korban.
Dion kemudian mengambil kursi lalu melihat korban dari ventilasi kamar.
Spontan ia terkejut dengan apa yang dilihatnya. Korban sudah tergantung di terali jendela kamar dengan handuk terlilit di leher.
Setelah itu Dion langsung berteriak dan memanggil semua penghuni rumah yang lain untuk datang membantu mendobrak pintu kamar korban.
Motifnya Belum Diketahui
Ardi A (26) mengaku kaget saat Dion berteriak pasca mengintip dari ventilasi kamar korban dan mendapati korban sudah gantung diri.
Mereka pun mendobrak pintu kamar dan menurunkan tubuh korban dari ikatan handuk di lehernya.
“Di tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dan hanya ditemukan adanya bekas lilitan pada leher,” ujar Kapolsek Kelapa Lima, Kompol Sepuh Siregar saat dikonfirmasi, Kamis (21/10/2021).
“Belum diketahui apa penyebab korban melakukan gantung diri,” tambahnya.
Menurut keterangan kerabat korban yang tinggal serumah dengan korban bahwa selama ini korban tidak pernah mempunyai masalah dengan saudara-saudaranya maupun menceritakan keluhannya.
Kamis (21/10/2021) sekira pukul 01.00 Wita, korban yang tidur di lantai II, masih turun ke lantai 1 untuk makan dan usai makan kembali ke kamar hingga ditemukan meninggal pada pagi hari.
Orangtua asal TTU
Kedua orang tua korban saat ini tinggal di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Selama ini korban dan kakak-kakaknya tinggal bersama di rumah kerabat mereka, Eda A di Kelurahan Nefonaek, Kota Kupang.
Saat kejadian, Eda A sendiri tidak berada dirumah karena sedang berada di Inggureo Kabupaten TTU.
Di rumah tersebut ada 9 orang yang tinggal termasuk korban bersama tiga orang kakak kandungnya, empat orang sepupu dan satu orang keponakan.
Pihak keluarga korban telah mengikhlaskan kematian korban dan menerima semua yang terjadi adalah musibah.
Keluarga korban untuk membuat penolakan visum dan surat pernyataan penolakan jenazah korban diautopsi di Polres Kupang Kota.
“Keluarga menolak otopsi dan ikhlas menerima kematian korban sehingga jenazah korban kita serahkan ke pihak keluarga,” ujar Kapolsek Kelapa Lima.
Polisi sudah memasang garis polisi di lokasi kejadian serta memeriksa sejumlah saksi dan mengamankan barang bukti dari lokasi kejadian.