Miris! Selama Pandemi, Puluhan Miliar APBD Tapsel Habis Hanya Untuk Berhias Kantor Bupati

digtara.com – Kebijakan Bupati Kabupaten Tapanuli Selatan, Dolly Putra Parlindungan Pasaribu dinilai kurang pro rakyat sebab tiap tahun APBD Tapsel puluhan miliar tersedot ke sektor yang kurang substansial, seperti untuk berhias Kantor Bupati dan taman di Sipirok, Jum’at (12/11/2021).

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Hal itu diungkapkan, Ketua Gerakan Aksi Mahasiswa Pemuda (Gesima Pemuda) Tabagsel, Wesly Gea SH, dirinya menilai untuk tahun 2021 sedikitnya proyek di kantor bupati Tapsel yang sedang dikerjakan untuk tahun ini saja lebih 20 Milliar diluar biaya perawatan taman, gedung dan lainnya berlangsung tanpa jeda.

Sedangkan proyek di perkantoran yang di cek digtara.com melalui LPSE dan APBD Tapsel, tampak sejumlah item anggaran, mulai dari pembangunan lahan parkir kebun raya diperkantoran Rp559.500.000, Rehab kantor dewan Rp999.490.000, Pembangunan Kantor Dinas Ketahanan Pangan Rp8 Milliar, Gedung Dinas Pemberdayaan Perempuan Rp8 Milliar, Pos jaga rumah sek dan dprd Rp300 juta dan puluhan item lainnya termasuk perawatan dan bunga taman.

“Puluhan milliar itu tiap tahun diposkan untuk perkantoran terus menerus tanpa arah yang jelas Mau seperti apa sebenarnya perkantroan itu dibuat? saya pikir itu tidak bijak, apalagi kondisi pandemi, tidak berbanding dengan kemegahan dan kehidupan rakyatnya” Kata Wesly Gea.

Wesley Zega SH, Tokoh Muda Pemantau Pembangun di Kabupaten Tapanuli Selatan menambahkan bahwa dirinya sangat bingung proywk taman pinggiran jalan hotmix, bangun kantor baru, trotoar trotoar yang hanya berfungsi sebagai keindahan semata di komplek Perkantoran Bupati.

“Kita harus jujur, rakyat saat ini sangat menderita dan sedih akibat turunnya kemampuan ekonomi, bahkan untuk biaya makan sehari-hari saja sulit, bukan karena rakyat tidak bisa bekerja, tapi lapangan kerja juga sulit. Itu yang harus digenjot program dan anggarannnya tiap tahun bukan taman ketaman,” ucap Wesly Gea.

Dirinya berharap, APBD 2021 itu dikucurkan untuk membantu rakyat melalui bantuan pupuk, bantuan ternak, bantuan benih tanaman, bantuan modal UMKM maka ini jauh lebih sangat penting dibutuhkan rakyat.

Lebih ironis lagi, dengan pemberdayaan masyarakat yang dinilai minim, adanya informasi bahwa rasa bangga berlebihan dari Pemkab Tapsel dengan status Laporan Keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), seolah-olah ini sebuah prestasi luar biasa.

Padahal banyak kabupaten lain juga meraih WTP, tapi mereka tidak terlalu berlebihan mengelu- elukan WTP. Karena sesungguhnya WTP itu hanyalah penghargaan tentang laporan keuangan yang telah di sususun sesuai kaidah akutansi pemerintahan.

“Bagi masyarakat itu intinya pemberdayaan dan lapangan pekerjaan jauh lebih berharaga dari pada WTP, ” tegasnya.

Menanggapi hal itu, Bupati Kabupaten Tapanuli Selatan, Dolly Putra Parlindungan Pasaribu melalui Kabag Humas Pemkab Tapsel, Isnut Siregar enggan berkomentar terkait keluhan tersebut.

“Kalau soal itu dek ke bagian pertamanan perkantoran Tapsel aja konfirmasinya, ” kata Isnut Siregar.