Dear Kapoldasu! Warga Resah, ‘Tiap Hari’ Perang Genk di Desa Saentis, Pakai Panah, Sajam Hingga Senjata Rakitan
digtara.com – Warga Desa Saentis, terutama di kawasan Jalan Simpang Gudang, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang Sumut sangat resah. Pasalnya di lokasi tersebut hampir setiap hari terjadi perang antar kelompok dengan menggunakan senjata tajam, senapan angin hingga senjata rakitan.
Baca Juga:
Saat bentrok terakhir pada Minggu (26/12/2021) pagi, seorang remaja tewas terkena tembakan senjata rakitan.
Salah seorang warga BC (56) mengatakan, para kelompok pemuda tersebut setiap kali bentrok menggunakan alat senjata tajam, mulai dari pisau lipat, parang, kelewang, sabit, senapan angin hingga senjata rakitan.
“Ngeri kali bang kalau udah bentrok mereka, udah kayak orang dewasa, bawa senjata tajam sampai tembak buatan,” ucapnya dengan nada logat suku Jawa kepada digtara.com, Senin (27/12/2021).
Dikatakannya, bentrok tersebut terjadi hampir setiap malam di lingkungan tersebut, bahkan musuhnyapun dengan kelompok yang sama.
“Tiap Malam bisa dibilang mereka ini, orangnyapun itu-itu aja dengan kelompok yang sama, pokoknya jam 12 malam ke atas mereka kalau main ” katanya Senin (27/12/2021).
Ia menyabutkan warga sekitar sudah terlalu resah dangan keberadaan geng motor tersebut, bahkan sudah beberapa kali diusir petugas kepolisian, namun tetap saja membandel.
“Susah kali dibilangin mereka ini bang, bandel kali capek warga sini ngusirnya, bahkan pihak kepolisian aja ngusir abis itu balik lagi mereka,” katanya.
SD (35) juga mengungkap kalau bentrok umumnya terjadi setiap akhir pekan. “Pokoknya kalau malam minggu atau Minggu malam senin pasti bentrok mereka. Seperti sudah rutinitas,” tuturnya.
Ia mengaku tidak nyaman dengan kondisi tersebut. Anak-anak tidak bisa nyaman bermain atau keluar rumah. Namun akhir-akhir ini, SD yang memiliki 4 anak mengaku membiasakan diri dengan kondisi tersebut.
“Sejauh ini mereka tidak sampai masuk rumah. Tapi kita sudah tau jadwalnya. Kalau sudah mau tengah malam ya kita kunci pintu. Apapun yang terjadi di luar kita tidak peduli. Takut jadi sasaran,” tuturnya.
Awalnya Mereka Berteman
Sementara warga lain AR (28) mengungkapkan, bahwa kedua kelompok pemuda yang bentrok hingga menyebabkan salah seorang meninggal dunia dipicu dengan adanya dendam pribadi yang tak bisa diselesaikan
“Kalau yang meninggal kemarin itu sebenarnya saling kenal mereka bang, kawan dekatpun dulunya, lalu pecah kongsi gitu, sama ada masalah pribadi lah, “ungkapnya.
Ia berharap agar wilayah sekitar Desa Saentis ini tidak lagi menjadi lokasi bentrok antara geng motor ataupun pemuda.
“Mohon perhatian dari pihak kepolisian,” tegasnya.