Warga dan Pangkalan Gas Keluhkan Kenaikan Harga LPG di Medan
digtara.com – Awal tahun 2022 sejumlah pangkalan dan masyarakat mengeluhkan dengan naiknya sejumlah jenis Gas LPG yang ada di Kota Medan. Keluhkan Kenaikan Harga LPG
Baca Juga:
Hal tersebut diduga karena adanya lonjakan harga di level internasional khususnya harga Contract Price Aramco atau CPA/Pertamina memberlakukan kebijakan untuk mendukung penyeragaman harga LPG dan menciptakan fariness harga antar daerah.
Martinus Ginting salah satu pemilik pangkalan Sahabat Baru yang berada di Jalan Setia Budi, Kota Medan mengatakan, kenaikan harga gas LPG 12 kg yang ada di kota Medan menembus kenaikan harga 40 – 30 ribunya atau berkisar 170-180 ribu.
Baca: Selama Ramadhan, Konsumsi Penggunaan LPG Meningkat
“Kalau kami jual kemarin 140 anlah bang , sekarang sudah 170an , 30 ribu berarti naiknya 12 kg,” katanya.
Martinus menyebut kenaikan itu merupakan yang paling signifikan yang sebelumnya tercatat gas elpiji 12 kilo hanya naik bekisar 5.000 sampai 10.000 rupiah
Martinus mengungkapkan kenaikan harga juga terjadi pada gas 5,5 kilo yang naik 10.000 rupiah dengan harga semula 70.000 rupiah kini berada pada harga jual 80.000 rupiah
“Yang 5,5 kg juga naik bang kecuali LPG yang 3 kg tetap, Gas 5,5 kg naik 10 ribu, normal 70 ribu , saat ini 80 ribu,” ungkapnya.
Sementara, salah seorang ibu rumah tangga Veni Sihombing mengeluhkan atas kenaikan harga kenaikan LPG tersebut, kenaikan itu semakin mempersulit perekonomiannya di massa pandemi covid 19.
“Ampunlah apalagi sekarang pandemi, jadi mau beralih aja saya mau beralih yang ke 3 kg masak dari 140 ke 180, 40 ribu, kan lumayan bisa beli bahan pokok yang lain dari minyak makan sama telur gula,” ungkapnya.
Ia berharap pemerintah dapat mengkaji ulang kenaikan harga gas elpiji yang naik tersebut sehingga masyarakat ntika semakin tercekik dengan kenaikan harga LPG tersebut.
Warga dan Pangkalan Gas Keluhkan Kenaikan Harga LPG di Medan