Aparat Keamanan, Tim SAR dan Warga Sisir Sungai Cari Warga Hilang Terseret Hanjir
digtara.com – Upaya pencarian terhadap warga yang hilang karena terseret banjir pasca hujan lebat terus dilakukan. Warga Sisir SungaiÂ
Baca Juga:
Hingga Sabtu (2/7/2022), korban hilang terseret banjir belum juga ditemukan.
Teridentifikasi korban hilang yakni Adrison Ngedo (13), warga Netutnana, RT 13/RW 04, Desa Netutnana, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT.
Baca: Kapal Hanyut dan Karam Kemudian Hantam Batu di Maggarai Barat, Dua Orang Meninggal
Keluarga korban bersama masyarakat desa Netutnana , Basarnas dan personil TNI-Polri dipimpin Kapolsek Amanatun Selatan Iptu I Dewa Gede Putra Wijayana, SH terus melakukan upaya pencarian.
Sepanjang Jumat (1/7/2022) pagi hingga malam, aparat keamanan, tim SAR dan keluarga melakukan penyisiran di sungai Noemetan, desa Netutnana, kecamatan Amanatun Selatan, kabupaten TTS.
Baca: Terjatuh ke Sungai, Seorang Nelayan Asal Langkat Hanyut Tenggelam
Penyisiran dan pencarian hari kedua korban hilang dilakukan pula oleh warga masyarakat.
Area penyisiran dilakukan di sekitar kali/sungai Noemetan hingga ke kali/sungai Noetoko dengan radius pencarian sekitar 3 kilometer.
Pelaksanaan penyisiran berakhir pukul 19.00 Wita dan sampai saat ini korban belum ditemukan.
“Korban yang juga pelajar SMP belum juga ditemukan,” tandas Kapolsek Amanatun Selatan, Iptu I Dewa Putu Putra Wijayana, SH saat dikonfirmasi Sabtu (2/7/2022).
Kegiatan pencarian dan penyisiran akan kembali dilaksanakan pada Sabtu (2/7/2022) pagi.
Kali ini, peserta pencarian membagi tim menjadi dua.
Tim Basarnas menyisir di area kali/sungai.
Baca: Mabuk Tuak, Lansia Yang Hanyut di Sungai Akhirnya Ditemukan, Kondisinya Mengenaskan
Sementara tim anggota TNI, Polri dan masyarakat serta keluarga korban akan menyisir di sekitar hutan sebelah kali/sungai.
Kapolsek menyebutkan kalau korban diduga terseret arus air kali/sungai Noemetan pasca hujan lebat selama beberapa hari sehingga volume air sungai meningkat.
Saat itu cuaca di lokasi tersebut hujan berkabut dengan kondisi jalan Licin serta arus di kali/sungai deras.
Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT sepanjang Kamis (30/6/2022) hingga Jumat (1/7/2022).
Di wilayah Kecamatan Boking, Kabupaten TTS, hujan lebat mengakibatkan badan jalan jembatan Boking yang menghubungkan jalan dari Kabupaten Malaka ke Kupang dan sebaliknya dari Kupang ke Kabupaten Malaka putus.
“Badan jalan yang amblas sepanjang 6 meter,” ujar Waka Polres TTS, Kompol Gede Arya Bawa, S.Sos.
Badan jalan yang amblas hanya dapat dilalui oleh pejalan kaki melalui trotoar samping kiri dan kanan namun beresiko.
Aktivitas lalu lintas lumpuh total. Akses kendaraan dari dan ke Kabupaten Malaka-Kupang macet total.
“Amblasnya badan jalan jembatan Boking disebabkan oleh curah hujan yang tinggi selama 4 hari di wilayah Kecamatan Boking,” ujar Waka Polres TTS.
Hal ini mengakibatkan sebagian badan jembatan yang dikontruksi dengan gorong – gorong amblas akibat terkikis banjir.
“Saat ini akses lalu lintas kendaraan roda dua maupun empat lumpuh,” tambah mantan Waka Polres Manggarai, NTT ini.
Akibat hujan yang turun dengan intensitas tinggi tersebut, beberapa titik di wilayah selatan kabupaten TTS tergenang banjir.
Selain menyebabkan banjir, beberapa ruas jalan kabupaten, propinsi maupun jalan negara mengalami kerusakan. Selain itu, satu warga Desa Anin, Kecamatan Amanatun Selatan hanyut terbawa banjir.
Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten TTS, Yeri Nakamnanu, Jumat (1/7/2022) mengatakan, pihaknya hingga kini masih melakukan pencarian terhadap satu warga Kecamatan Amanatun Selatan yang hilang usai terbawa banjir.
Untuk memaksimalkan upaya pencarian, pihak BPBD Kabupaten TTS juga meminta bantuan tim SAR.
“satu warga Amanatun Selatan hanyut terbawa banjir saat hendak melintas di kali. Kita sudah melakukan upaya pencarian tiga hari terakhir tapi belum ditemukan. Kita melakukan koordinasi dengan tim SAR untuk membantu upaya pencarian terhadap korban,†ungkap Yeri Nakamnanu.
Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan BPBD Propinsi NTT dan Dinas PU Propinsi guna melakukan penanganan.
“tim dari BPBD Propinsi dan Dinas PU Propinsi juga akan turun ke Boking melihat kerusakan jembatan Boking agar bisa dilakukan penanganan,†tandasnya.
Beberapa ruas jalan juga mengalami kerusakan akibat longsor seperti di Desa Mio, Polen, Amanatun dan Kie.
Untuk jalan Kabupaten, BPBD Kabupaten TTS sudah melakukan koordinasi dengan Dinas PUPR Kabupaten guna melakukan penanganan.
“Untuk jalan kabupaten yang rusak karena longsor, kita sudah koordinasi dengan Dinas PU Kabupaten sehingga bisa dilakukan penanganan,†tambahnya. Warga Sisir SungaiÂ
Banjir juga melanda wilayah selatan Kabupaten TTS (Amanuban Selatan dan Kualin) disebabkan oleh luapan air dari kali.
Tinggi genangan sendiri berkisar 10 hingga 20 centimeter.
Hingga saat ini belum dilakukan evakuasi terhadap masyarakat karena kondisi masih aman.
“ kalau banjir di selatan disebabkan karena luapan air dari kali (sungai). Luapan ini terjadi akibat hujan yang turun secara terus menerus beberapa hari terakhir ini. Tapi sejauh ini kondisi masih aman,†tandasnya.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Aparat Keamanan, Tim SAR dan Warga Sisir Sungai Cari Warga Hilang Terseret Hanjir