Pelaku Wisata dan Warga Pulau Komodo Tolak Kenaikan Tarif Masuk
digtara.com – Ratusan pelaku wisata menolak kenaikan tarif di Labuan Bajo dan warga Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ratusan massa itu pun melakukan aksi unjuk rasa, Senin (18/7/2022).
Baca Juga:
Mereka menolak tarif masuk Pulau Komodo dinaikkan oleh pemerintah.
Aksi saling dorong tak terhindarkan saat para demonstran memaksa masuk, untuk bertemu bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi.
Baca: Hendak ke Labuan Bajo, Mobil Bawa 4 WNA Alami Kecelakaan Tunggal, Bodinya Ringsek
Warga Komodo bernama Ihsan Abdul Amir yang ikut demonstrasi mengatakan, penolakan dilakukan karena kenaikan tiket ke Pulau Komodo juga akan berpengaruh kepada masyarakat yang bermukim di Pulau Komodo.
“Sejak dulu tidak ada yang membuktikan bahwa banyaknya manusia di Pulau Komodo bisa mengganggu ekosistem komodo itu sendiri. Warga Pulau Komodo sejak dulu ada sekitar 2000 orang,” kata Ihsan.
Selain di kantor Bupati, demonstran juga mendatangi kantor Balai Taman Nasional Komodo (TNK).
Mereka berharap pemerintah segera membatalkan kenaikan tarif masuk ke Pulau Komodo.
Mereka mengancam akan melakukan aksi lanjutan jika aspirasinya tidak didengar.
Sebelumnya, pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur dan Pemerintah Pusat telah bersepakat untuk menetapkan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo (TNK) dan Pulau Padar, di Kabupaten Manggarai Barat, sebesar Rp3.750.000 per orang mulai 1 Agustus 2022 mendatang.
Kesepakatan itu dilakukan setelah dilakukan kajian teknis tim ahli lingkungan dari beberapa universitas terkemuka di Indonesia, bahwa ditemukan penurunan nilai jasa ekosistem, di Pulau Komodo dan Pulau Padar, sehingga harus dilakukan konservasi.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Pelaku Wisata dan Warga Pulau Komodo Tolak Kenaikan Tarif Masuk