Seratusan WNI Yang Jadi Korban Penyekapan dan Penyiksaan di Kamboja Akhirnya Dievakuasi
digtara.com – Seratusan Warga Negara Indonesia (WNI) korban penyekapan dan penyiksaan di Kamboja akhirnya berhasil dievakuasi KBRI.
Baca Juga:
Anggota DPRD Kota Binjai dari Fraksi Gerindra, Joko Basuki mengatakan, awalnya seratusan WNI ini dijanjikan akan dipekerjakan dengan upah yang cukup besar.
“Namun, tiba di Kamboja, mereka ditempatkan di penampungan dan kerap mendapatkan penyiksaan,” ujar Joko saat dihubungi digtara.com Senin (8/8/2022) malam.
Baca: Ternyata Ada Warga Binjai yang Jadi Korban Penyekapan di Kamboja, Dipukul dan Disetrum
Setelah berhari-hari mendapatkan penyiksaan, lanjut Joko, akhirnya salah seorang WNI asal Kota Binjai berinisial MR mencoba menghubunginya.
Melalui media sosial, MR menceritakan semua yang dialami saat berada di Kamboja.
Baca: Kisah TKI Korban Penyekapan di Kamboja, Disetrum Bila Tak Capai Target
“Jadi awalnya kita berkomunikasi lewat media sosial, dan selanjutnya melalui telepon seluler via video call,” jelas Joko.
Mendapat laporan itu, kemudian Joko Basuki menghubungi Dadang yang merupakan KBRI untuk Kamboja.
Setelah menceritakan semua permasalah WNI, akhirnya KBRI mengambil tindakan dan berhasil mengevakuasi sedikitnya 150 WNI.
“Beberapa hari setelah menghubungi KBRI, akhirnya seratusan WNI itu dievakuasi oleh KBRI dibantu beberapa personel Bareskrim yang ada di sana,” terang Joko.
Rencananya, dalam waktu dekat, seluruh WNI akan dikembalikan ke Indonesia, selanjutnya menuju kampung halamannya masing-masing.
Sebelumnya, warga binjai bersama seratusan WNI lainnya diduga menjadi korban penyekapan dan penyiksaan di salah satu gedung yang berada di Kota Sihanoukville, Kamboja.
Baca: Indonesia vs Kamboja Malam Nanti, Jadwal, Siaran Langsung Televisi dan Arahan Pelatih
Informasi yang diterima, WNI ini disekap di satu gedung pada lantai 3 dan 7.
“Saya sempat teleponan sama salah satu korban yang mengaku warga binjai, jadi mereka berharap agar dibebaskan dari sana,” ujar Joko.
Bahkan, lanjut Joko, dirinya juga telah membuat video permohonan kepada Presiden RI, Joko Widodo. Juga kepada Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi hingga perwakilan kedutaan besar republik indonesia di Kamboja.
Joko meminta untuk segera dibantu proses kepulangan WNI yang diduga menjadi korban penyekapan dan penyiksaan tersebut.
“Saya sudah buat permohonan dan sudah saya viralkan di media sosial agar dilihat oleh orang-orang yang berkompeten dalam masalah ini,” bebernya.
Masih kata Joko, komunikasi dengan salah satu korban terjadi bermula saat dirinya dihubungi melalui akun medsos pribadinya.
Kemudian komunikasi berlanjut via telepon seluler, bahkan korban juga mengirimkan video susana saat dalam penyekapan.
“Saya lihat di video itu, mereka sangat panik. Kemungkinan saat itu mereka akan disiksa, namun melakukan perlawanan, sehingga suasana terlihat begitu ramai,” terangnya.
“Dalam laporan, paspor mereka ditahan dan mereka tidak bisa bergerak kemana-mana. Bahkan mereka sekap dalam satu gedung dan mendapatkan penyiksaan seperti disetrum,” beber Joko.
Bahkan, lanjut Joko, korban sudah melaporkan hal tersebut ke KBRI yang ada di sana, namun hingga saat ini belum ditanggapi. Namun, setelah melihat ada senjata api di sana, barulah laporan tersebut ditanggapi.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Seratusan WNI Yang Jadi Korban Penyekapan dan Penyiksaan di Kamboja Akhirnya Dievakuasi