Kapolres Dairi Bantah Lakukan Penganiayaan, Dua Bawahan Ungkap Hal Mengejutkan Ini
digtara.com – Kapolres Dairi, AKBP Reinhard Nainggolan membantah telah melakukan pemukulan terhadap dua anggotanya.
Baca Juga:
Dia menegaskan tidak ada melakukan pemukulan terhadap tubuh bagian badan saat memberikan hukuman kepada anggotanya.
Namun Kapolres menyebut dirinya hanya memberikan sanksi disiplin terhadap bawahannya yang lalai dalam bertugas.
Baca: Ini Profil AKBP Reinhard Nainggolan, Kapolres Dairi Yang Mendadak Viral, Ternyata Pernah Jamin Janda Beranak Lima
Didepan awak media, AKBP Reinhard bahkan sempat menanyakan kepada salah seorang personil yang turut menjadi saksi kejadian tersebut.
“Tindakan disiplin saya tidak ada hubungannya ke badan. Ada gak disini yang menyaksikan, ada gak saya memukul di bagian badan? Jujur jujur aja kita,” tanya Reinhard.
“Siap tidak ada komandan,” jawab salahsatu personil yang menyaksikan kejadian itu.
Baca: Begini Klarifikasi Kapolres Dairi Terkait Dugaan Pemukulan Dua Bawahan hingga Masuk Rumah Sakit
Reinhar lantas menyebut kemungkinan dua anggotanya tersebut dalam keadaan sakit.
“Mungkin yang bersangkutan sedang dalam keadaan sakit. Saya sampaikan, kamu jangan seperti itu jangan melawan. Saya sampaikan dengan sopan kok. Yok kita ke ruangan provost dulu,” terang Reinhard menceritakan.
Di ruangan Provost tersebut, Reinhard mengaku kalau dirinya berbicara secara baik-baik kepada personilnya.
Dia juga sempat menasihati agar bawahannya itu tidak melawan perintah atasan.
“Katanya di ruangan provost di pukuli, enggak ada. Saya bilang sama dia, kalau kau sudah melanggar perintah saya, internal saya,” katanya.
Baca: Tegas! Kapolda Sumut Perintahkan Kabid Propam Periksa Kapolres Dairi
Dirinya pun menyebut aksi tersebut sudah diatur dalam Undang-Undang nomor 2 tahun 2002 tentang disiplin Kepolisian Negara Republik Indonesia.
“Itu ada Undang-Undangnya nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang disiplin Polri. Ada peraturannya,” sebutnya.
Sementara itu, dua personel yang digebuki Kapolres Dairi yakni Bripka David Sitompul dan Bripka Hendrik Simatupang juga buka suara.
Menurut Bripka David Sitompul saat ditemui di rumah sakit, peristiwa penganiayaan terhadap dirinya dan Hendrik bermula saat mereka mendadak dibariskan Kapolres Dairi sekira pukul 05.00 WIB.
“Pas lagi kebersihan, kami dikumpulkan Kapolres Dairi. Tiba-tiba manggil personel Aipda Beni Marbun,” kata David, Senin (28/8/2023).
Setelah memanggil Aipda Beni Marbun, Kapolres Dairi mulai menampari anggotanya itu.
Lalu, tamparan berlanjut ke anggota lainnya.
Saat tiba giliran Bripka David Sitompul ditampar, ia pun menanyakan kenapa dirinya ikut dipukul.
David bertanya apa kesalahannya, hingga ikut ditampar.
“Pas giliran setelah saya ditampar, saya tanya ‘apa salah kami komandan’. Lalu Pak Nainggolan (Kapolres Dairi) tidak terima dan langsung mau memukul saya,” kata David.
Selanjutnya, David kemudian dibawa ke ruang Propam.
Di sana, Kapolres Dairi mendaratkan pukulan bertubi-tubi ke tubuh David, hingga dia tersungkur.
Karena dianiaya, David kemudian dirawat di RSUD Sidikalang.
“Saya dijambak, kening saya dipukul. Lalu pipi saya ditampar dua kali kanan dan kiri,” kata David.
Pascadianiaya, David yang menderita saraf kejepit langsung drop.
Dirinya pun sangat menyayangkan aksi yang dilakukan oleh pimpinannya tersebut.
Pasalnya, selama 17 tahun David bertugas di Polres Dairi, baru kali ini ia dihajar saat bertanya apa salahnya kepada pimpinannya.
“Saya saat ini sudah 17 tahun bertugas di Polres Dairi tidak pernah seperti ini tindakan yang diambil ketika anggota bertanya,” katanya.
Kapolres Dairi, AKBP Reinhard Habonaran Nainggolan ketika dikonfirmasi memilih bungkam.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami diĀ Google News
Kapolres Dairi Bantah Lakukan Penganiayaan, Dua Bawahan Ungkap Hal Mengejutkan Ini