Jumpa Kapolda NTT, Warga Kelurahan Nefonaek Sampaikan Sejumlah Keluhan
Ketua RT 18, Feri Hipir, mengingatkan akan permasalahan minuman keras (miras) ilegal yang banyak dijual tanpa izin di wilayah tersebut.
Ia berharap agar Polri dapat meningkatkan patroli untuk menjaga ketertiban dan keamanan, serta memberikan perhatian khusus kepada pemuda yang ingin bergabung dengan Polri.
Ketua RW 03, Jhoni Erasmus menyampaikan apresiasi terhadap kerukunan warga yang beragam etnis di Perumnas.
Ia menekankan pentingnya toleransi dan pemahaman antar warga sebagai kunci utama kelangsungan kerukunan.
Kapolda NTT saat menanggapi masukan warga menegaskan bahwa pengolahan sampah bukan merupakan kewenangan kepolisian.
Namun ia akan menyampaikan keluhan tersebut kepada Walikota untuk tindak lanjut.
Ia juga mengajak seluruh warga untuk peduli lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Kapolda NTT memberikan peringatan mengenai investasi bodong, mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan lebih memilih menabung di bank.
"Saya ingatkan kepada bapa mama jangan tergiur dengan iming-iming bunga besar, lebih baik tabunglah di bank." pesan Irjen Pol Johni Asadoma.
Kapolda juga memastikan bahwa polisi tidak boleh melakukan pungutan liar terkait pelayanan SIM.
ia akan mempertimbangkan layanan SIM online, meskipun saat ini belum berlaku, tetapi perpanjangan SIM sudah dapat dilakukan secara online.
"Terkait ujian SIM, saya telah menekankan kepada anggota untuk tidak melakukan pungutan dalam bentuk apa pun kepada masyarakat," tegas Kapolda NTT.
Terkait masalah pengeroyokan, Kapolda NTT menegaskan bahwa setiap kasus memiliki karakteristik tersendiri dan pihak kepolisian akan terus melakukan penyelidikan.
Kapolda NTT juga berharap agar orang tua mendukung anak-anak yang ingin bergabung dengan Polri dengan mempersiapkan mereka dengan baik.
Ia mengingatkan agar tidak tergoda oleh oknum-oknum yang menawarkan bantuan dengan imbalan uang.
Baca Juga:
Jumpa Kapolda NTT, Warga Kelurahan Nefonaek Sampaikan Sejumlah Keluhan
Kapolda NTT apresiasi kerukunan warga Perumnas Nefonaek yang tetap terjaga di tengah perbedaan etnis yang ada di wilayah tersebut.
"Yang paling penting kita saling toleransi, kita harus bisa memahami orang lain, kita harus jaga kebersgaman ini bersama demi kutuhan bangsa dan negara ini," ujarnya.
Ditambahkan bahwa keberagaman budaya dan etnis adalah kekayaan bangsa yang harus diperkuat, bukan menjadi sumber perpecahan.
Dalam suasana kerukunan, masyarakat dapat bersama-sama membangun lingkungan yang aman, damai, dan berkembang.
Kapolda mengimbau masyarakat untuk bersama-sama melawan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Momen "Jumat Curhat" ini mencerminkan kesungguhan Kapolda NTT dalam mendengarkan aspirasi dan keluhan warga serta upayanya untuk menciptakan masyarakat yang aman, damai, dan tertib