Polda NTT dan Bhayangkari Bantu Tekan Angka Stunting
digtara.com - Masalah stunting di wilayah NTT menjadi perhatian dan kepedulian berbagai pihak.
Baca Juga:
Angka stunting yang cukup tinggi di wilayah ini mendorong Polda NTT dan bhayangkari untuk turut ambil bagian dalam upaya mengatasi permasalahan gizi buruk ini.
Polda NTT dan Bhayangkari mendampingi puluhan anak stunting melalui pemberian makanan tambahan bernilai gizi dan sembako.
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa mereka tumbuh sehat, baik secara fisik maupun intelektual.
Untuk itu pemeriksaan berkala dilakukan setiap dua minggu, termasuk pengukuran tinggi dan berat badan, dan anak-anak ini tetap dipantau perkembangannya.
Sebelumnya Polda NTT dan bhayangkari mendampingi 20 anak stunting.
Pendampingan tersebut membuahkan hasil karena 8 anak dari 20 anak ini sudah bebas stunting.
Saat ini pendampingan lanjutan dilakukan bagi 29 orang anak stunting.
"Pada gelombang pertama, kami fokus pada 20 anak, dan dari mereka, delapan anak telah dinyatakan bebas dari stunting. Sekarang, kami melanjutkan dengan gelombang kedua yang melibatkan 29 anak," kata Kapolda NTT Irjen Pol. Drs Johni Asadoma, M.Hum, Selasa (17/10/2023).
Anak-anak stunting ini mendapatkan perhatian istimewa, termasuk makanan tambahan bernilai gizi dan juga diberikan sembako.
Kapolda NTT berharap bantuan yang diberikan akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan anak-anak ini.
"Para orang tua juga harus lebih fokus pada kesehatan anak-anak dengan memberikan makanan dan minuman yang bergizi sehingga mereka bisa tumbuh sehat dan cerdas seperti anak-anak lainnya," tambahnya.
Ketua Bhayangkari Daerah NTT, Vera Johni Asadoma menekankan kalau kegiatan peduli anak stunting ini sudah berjalan sejak enam bulan terakhir sejak bulan Maret.
Polda NTT dan Bhayangkari mencanangkan program orang tua asuh untuk anak-anak stunting.
Setiap Polres juga telah memiliki lima anak asuh pada saat itu.
Kapolda juga telah memberikan himbauan kepada seluruh jajaran Polres untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak stunting.
Ketua Bhayangkari Daerah NTT dan Kapolda NTT memberikan bantuan sosial berupa sembako dan makanan tambahan kepada anak-anak stunting.
Langkah ini diharapkan akan membantu mengatasi masalah gizi buruk yang sering menjadi penyebab stunting.