Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pelabuhan Rakyat Waingapu-Sumba Timur
Mereka panik karena Olvi memiliki penyakit bawaan yakni penyakit ayan atau epilepsi.
Baca Juga:
Saat itu juga kebetulan Ketua RT lewat dan Son meminta ketua RT untuk menghubungi Lurah Kambajawa.
Lurah Kambajawa meminta agar Son dan teman-teman Olvi yang saat itu bersama-sama menyuluh ikan untuk mencari keberadaan Olvi di sekitar tempat mereka mencari ikan atau keluarga yang dekat dengan tempat tersebut.
Son beserta keluarga dan teman-teman dari Olvi yang sama-sama menyuluh ikan ke tempat kejadian untuk mencari Olvi.
Son lalu ke Polisi Perairan yang ada di pelabuhan Nusantara Waingapu, guna melaporkan peristiwa yang terjadi.
Polisi Perairan menyarankan agar Son ke Basarnas untuk melaporkan peristiwa yang terjadi.
Sementara keluarga dari Olvi dan teman-temannya mencari di sekitar tempat mereka menyuluh ikan. warga yang ada di sekitar tempat kejadian juga turut membantu.
Andri dan Andar mencoba menyelam di sekitar tempat kejadian untuk mencari keberadaan Olvi.
Sekira pukul 18.00 wita, Andri menemukan Olvi dalam keadaan terbujur kaku di dasar air dengan kedalaman sekitar 3 meter.
Andri meminta bantuan Andar dan Imes untuk mengangkat tubuh Olvi dari dasar air.
Mereka membawa Olvi ke RSUD Umbu Rara Meha Waingapu untuk pemeriksaan medis.
Dokter yang memeriksa dr. E. Njurumana memastikan tidak ditemukan tanda kekerasan dan tidak ditemukan tanda pemberatan.
bola mata keruh akibat terendam air laut dan lebam mayat belum ditemukan karena kematian korban kurang dari 24 jam.
"Penyebab kematian tidak diketahui karena tidak dilakukan autopsi namun disimpulkan sementara korban meninggal tenggelam di dalam air," ujar Kapolres Sumba Timur, AKBP Fajar WLS, SIK saat dikonfirmasi Selasa (31/10/2023).
Namun korban juga diketahui memiliki riwayat sakit epilepsi. Diduga sakit korban kambuh sehingga jatuh ke dalam air dan tidak tertolong.
Keluarga korban menolak dilakukan otopsi dan iklas menerima kematian korban.