Senin, 23 Desember 2024

Olah Lahan Tidur, Polisi di Perbatasan Belu-RDTL Diganjar Penghargaan PIN Emas Kapolri

Imanuel Lodja - Selasa, 07 November 2023 14:47 WIB
Olah Lahan Tidur, Polisi di Perbatasan Belu-RDTL Diganjar Penghargaan PIN Emas Kapolri
digtara.com/imanuel lodja
Olah Lahan Tidur, Polisi di Perbatasan Belu-RDTL Diganjar Penghargaan PIN Emas Kapolri

Diatas lahan seluas kurang lebih setengah hektare milik Matias Moruk warga Desa Maneikun, dikembangkan sekitar 700 tanaman tomat Lahurus khas daerah Lasiolat.

Baca Juga:

Tomat Lasiolat merupakan satu-satunya jenis tomat yang memiliki buah besar dan langka karena tomat itu hanya bisa tumbuh di beberapa desa dalam wilayah Kecamatan Lasioat, Kabupaten Belu dan tidak ada di daerah lain.

Bripka Nasrul termotivasi dengan potensi di wilayah Lasiolat karena banyak lahan kosong atau lahan tidur serta air berlimpah yang cocok untuk bertani ladang atau kebun.

"Sangat motivasi buat saya untuk menunjukan kepada masyarakat petani Kecamatan Lasiolat. Apalagi potensi disini banyak lahan kosong sehingga bagaimana caranya kita memanfaatkan lahan yang ada itu untuk bercocok tanam," ujarnya.

Sebagai seorang anggota Polri, ia menunjukkan bisa bekerja sebagai petani kepada masyarakat sehingga warga tidak hanya berorientasi menjadi seorang pegawai.

Dengan bertani, masyarakat bisa memperoleh penghasilan untuk memenuhi ekonomi keluarga.

"Seperti saat ini saya bersama bapak Matias memanfaatkan lahan kosong yang ada dengan bercocok tanam tomat Lahurus," terang Nasrul.

Matias Moruk berterima kasih kepada Bripka Nasrul atas motivasinya kepada dirinya untuk memanfaatkan lahan kosong yang ada dan bersama-sama mengembangkan tanaman tomat Lahurus.

"Saya setuju dan terima tawaran beliau kerjasama buka lahan kosong. Kami kendala tidak ada bibit, tapi dengan susah payah Pak Polisi (Bripka Nasrul) dapat bibitnya. Lalu kami pembibitan dan hasilnya seperti hari ini ada sekitar 700 pohon yang ditanam awal," sebut Moruk.

Sejak awal pembersihan dan bajak lahan, Bripka Nasrul usai berdinas kadang dengan pakaian dinas atau preman dengan perlengkapan tani langsung mendatangi ladang untuk bekerja membersihkan lahan guna persiapan menanam.

"Target panennya bulan delapan (Agustus). Untuk pemasaran kita biasanya jual ke pasar, ke warga jalan pasar dan ke dalam Kota Atambua bahkan ke Malaka dan Kefamenanu dengan harga per ember berkisar Rp. 100.000 sampai Rp. 125.000," kata Moruk.

Di lokasi perkebunan, selain tanaman tomat Lahurus, di atas lahan seluas kurang lebih satu hektare itu terdapat pula berbagai tanaman komoditi lain seperti lombok dan jenis sayur mayur.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Polairud Polda NTT Koordinasi dengan Pertamina Tangani Tumpahan Minyak dan Oli Pasca Kapal Tenggelam

Polairud Polda NTT Koordinasi dengan Pertamina Tangani Tumpahan Minyak dan Oli Pasca Kapal Tenggelam

Harga Kebutuhan Pokok Jelang Nataru Masih Stabil, Kapolda Akan Terjunkan Satgas Pangan Jika Ada Hambatan

Harga Kebutuhan Pokok Jelang Nataru Masih Stabil, Kapolda Akan Terjunkan Satgas Pangan Jika Ada Hambatan

Aparat Keamanan Siaga Antisipasi Bencana Alam Saat Hari Raya Natal dan Pergantian Tahun

Aparat Keamanan Siaga Antisipasi Bencana Alam Saat Hari Raya Natal dan Pergantian Tahun

Kapolda NTT Pantau Kesiapan Pos Pengamanan Operasi Lilin Turangga 2024

Kapolda NTT Pantau Kesiapan Pos Pengamanan Operasi Lilin Turangga 2024

Jaga Persatuan Indonesia, Polda NTT Gelar Upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-76

Jaga Persatuan Indonesia, Polda NTT Gelar Upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-76

10 dari 237 Bintara Polri Baru Dapat Penugasan ke Luar Polda NTT

10 dari 237 Bintara Polri Baru Dapat Penugasan ke Luar Polda NTT

Komentar
Berita Terbaru