Mengamuk dan Kabur dari Puskesmas, Pasien Suspek Rabies Meninggal Dunia
digtara.com - Yoksan Selan (43) pasien suspek rabies asal RT 12/RW 06, Kelurahan Niki-Niki, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal dunia pada Selasa (7/11/2023) sekitar pukul 03.30 Wita, saat menjalani perawatan intensif di Puskesmas Niki-Niki.
Baca Juga:
Yoksan sebelumnya sempat mengamuk dan kabur dari Puskesmas Niki-Niki pada Senin (6/11/2023) siang.
"pasiennya sudah meninggal pada subuh sekitar pukul 03.00 Wita," ujar Kepala Dinas Kesehatan TTS, dr Ria Tahun, Rabu (8/11/2023).
Kejadian gigitan itu bermula saat Yoksan dalam perjalanan pulang dari pasar Niki-Niki ke rumahnya pada Juni 2023.
Sekitar pukul 14.00 Wita. Karena kelelahan, dia pun beristirahat.
Namun, saat kembali mengangkat barang bawaannya, tiba-tiba anjing tidak dikenal langsung datang dan menggigitnya jari telunjuk sebelah kiri.
usai digigit, Yoksan melanjutkan perjalanan ke rumahnya.
Di rumahnya, Yoksan mencuci luka gigitan seadanya tanpa menggunakan detergen. Karena menurut Yoksan, luka gigitannya biasa-biasa saja.
Warga setempat menyarankannya agar melapor ke Puskesmas, namun Yoksan menolak karena menganggap luka gigitan tersebut tidak perlu mendapatkan vaksinasi anti rabies (VAR).
Belakangan Yoksan mengeluh dengan gejala demam tapi tidak menentu.
Minggu 5 November 2023 petang keluarganya membawa Yoksan ke Puskesmas Niki-Niki untuk dirawat.
Saat dicek kondisi kesehatannya, tim medis tidak menemukan tanda-tanda
demam, sesak napas, berkeringat banyak, batuk pilek, muntah, sulit makan dan minum, nyeri ulu hati, dan mencret.
Sekitar pukul 23.00 Wita, dia mengeluh sesak napas, mual, gelisah, takut angin, sulit minum air, dan merasa seperti tersengat, berkeringat banyak, air mata berlebihan, dan berteriak.
Keluhan dengan gejala yang sama, terus dirasakan hingga Senin 6 November 2023.