Minggu, 08 September 2024

Siswi Korban Pencabulan Wali Kelas di Amarasi Kupang Masih Trauma dan Enggan ke Sekolah

Imanuel Lodja - Sabtu, 02 Desember 2023 09:50 WIB
Siswi Korban Pencabulan Wali Kelas di Amarasi Kupang Masih Trauma dan Enggan ke Sekolah

digtara.com - Hingga saat ini, penyidik PPA Satreskrim Polres Kupang belum meminta keterangan dari JFM, SPd alias Joni (59), Wali kelas sebuah sekolah dasar di Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang yang diadukan karena dugaan pencabulan terhadap sejumlah siswi salah satu Sekolah Dasar di Kabupaten Kupang.

Baca Juga:

Polisi beralasan masih fokus mengejar keterangan dari korban. Polisi pun sudah minta bantuan rumah harapan GMIT mendampingi para korban dan memulihkan para korban dari trauma.

Pasca kejadian ini, para korban enggan ke sekolah karena masih trauma dengan kejadian yang mereka alami di sekolah.

"Setelah kasus ini terungkap dan dilaporkan ke polisi, para korban belum berani masuk sekolah, mungkin karena trauma," ujar Kepala sekolah E. Agatha A, SPd saat ditemui di sekolahnya, Sabtu (2/12/2023).

Bahkan, salah satu ruang kelas yang diduga tempat wali kelas mencabuli para korban hingga saat ini masih terkunci. Para siswa masih takut dan trauma sehingga pihak sekolah masih berusaha memulihkan agar para siswa kembali tenang dan normal dalam melakukan kegiatan belajar di sekolah.

DBI (10), salah satu korban kasus ini pun hingga saat ini belum juga masuk sekolah. "Kalau dua korban sudah mulai masuk sekolah. Tapi korban yang kelas V sampai saat ini belum masuk sekolah. Kami memahami kondisi ini," ujar kepala sekolah.

Kepala sekolah mengaku kaget dengan kejadian ini. "Saya sama sekali tidak dilaporkan soal kejadian ini oleh para korban. Nanti setelah orang tua salah satu korban datang ke sekolah dan marah-marah saat bertemu terduga pelaku, baru saya tahu kejadian ini," tandasnya.

Salah satu ibu dari korban datang ke sekolah bertemu terduga pelaku di ruang kelas. Kebetulan istri terduga pelaku juga merupakan guru agama di sekolah tersebut sehingga juga langsung mendengar pengakuan dari orang tua korban.

Kepala sekolah awalnya mau mempertemukan sang guru dengan para orang tua korban untuk mencari jalan keluar, namun kasus ini sudah dilaporkan ke polisi sehingga kepala sekolah pun menyerahkan proses selanjutnya kepada pihak yang berwenang.

Diakui kepala sekolah kalau orang tua korban sempat datang ke sekolah dan langsung ke ruangan kelas sambil marah-marah saat bertemu Joni.

Kepala sekolah berusaha mengarahkan orang tua ke ruang kepala sekolah namun saat itu orang tua siswa korban pencabulan dalam keadaan emosional.

Pertemuan tidak membuahkan hasil karena orang tua korban sudah melaporkan ke pihak berwajib.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
BKKPN Kupang Turunkan Tim Cek Mamalia yang Terdampar di Alor

BKKPN Kupang Turunkan Tim Cek Mamalia yang Terdampar di Alor

Perempuan ODGJ Ditemukan Meninggal di Pinggir Jalan

Perempuan ODGJ Ditemukan Meninggal di Pinggir Jalan

Warga Bonipoi Kota Kupang Keluhkan Sejumlah Persoalan saat Jumat Curhat

Warga Bonipoi Kota Kupang Keluhkan Sejumlah Persoalan saat Jumat Curhat

Sambut HUT Lalu Lintas ke 69, Polantas Polres Kupang Berbagi Kasih dengan Kaum Difabel dan Anak Yatim

Sambut HUT Lalu Lintas ke 69, Polantas Polres Kupang Berbagi Kasih dengan Kaum Difabel dan Anak Yatim

Dua Tersangka Kasus Penganiayaan Warga di Pelabuhan Tenau Kupang Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara

Dua Tersangka Kasus Penganiayaan Warga di Pelabuhan Tenau Kupang Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara

Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan, Dua Karyawan Pelindo Kupang Ditahan

Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan, Dua Karyawan Pelindo Kupang Ditahan

Komentar
Berita Terbaru