Delapan WNA Banglades Pakai Nama Warga Lokal dalam KTP
Baca Juga:
Alberto (32) mengantongi KTP dengan alamat Wairlong, RT 010/RW 005 Desa Ian Tena, Kecamatan Kewapante Kabupaten Sikka dan KTP dicetak pada 25 Juni 2022.
Padahal, hasil pemeriksaan didapati indentitas WNA tersebut berdasarkan paspor atas nama Mohammad Raju Ahmed, Mohammad Arafat Hossin, Mohammad Shariful Islam, Mohammad Nadim, Abdul Halim, Mohammad Shilu Mondol, Iman Ali dan Mainnudin.
Kornelis Paibesi saat pemeriksaan mengakui kalau delapan WNA tersebut datang dari Medan, Sumatera Utara.
"Sesuai pengakuan pemilik rumah Kornelis bahwa delapan orang WNA datang ke Desa Takirin secara bertahap 3 kali," ujar Kasi Humas.
Pada tanggal 15 November 2023, Kornelis Paibesi dari Atambua Kabupaten Belu menuju Kupang dengan bus Sinar Gemilang menjemput 2 orang WNA yakni Ibrahim Bau dan Awang Prawiro.
Ketika tiba di Kupang, Kornelis ke bandara El Tari Penfui Kupang menjemput dua WNA.
Selanjutnya Sabtu (24/11/2023), Kornelis menggunakan bus kembali ke Kupang menjemput 3 orang WNA.
Kemudian pada 5 Desember 2023, dengan menggunakan bus malam, Kornelis Paibesi kembali menjemput 3 orang WNA di Kupang karena tiga WNA ini tiba di Kupang pada tanggal 6 Desember 2023 pagi sekitar pukul 06.00 Wita.
Para WNA ini diakui Kornelis masuk ke Indonesia untuk mencari pekerjaan apa pun.
"Tujuan WNA Bangladesh masuk ke Indonesia semata-mata mau mencari pekerjaan apa pun untuk kehidupannya," tandas Kasi Humas Polres Belu.
Delapan WNA ini kemudian diserahkan ke pihak Imigrasi Atambua.
Sampai saat ini kedelapan WNA tersebut masih dilakukan pemeriksaan oleh pihak Imigrasi Atambua.
Delapan orang Warga Negara Asing (WNA) asal negara Banglades diamankan polisi dari Polres Belu, Minggu (10/12/2023) siang.
Kedelapan WNA ini merupakan pengungsi Rohingya yang sama sekali tidak bisa berbahasa Indonesia.