Dengan Kursi Roda, Anggota Brimob Polda NTT Korban Penembakan di Papua Jalani Upacara Kenaikan Pangkat
digtara.com - Ada hal berbeda dalam upacara korps rapot bagi perwira, anggota dan ASN lingkup Polda NTT, Minggu (31/12/2023) petang.
Baca Juga:
Upacara kenaikan pangkat ini dipimpin Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga.
Seorang anggota Polri yang naik pangkat terlihat ada dalam barisan dan hanya bisa duduk di kursi roda.
Ini menjadi momen mengharukan karena Bharaka Rani Yohanes Seran mengikuti kenaikan pangkat luar biasa.
Bharaka Rani Yohanes Seran merupakan anggota Satuan Brimob Polda NTT yang beberapa waktu lalu menjadi korban penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Ia mendapat penghormatan istimewa dengan mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa dari Bharatu menjadi Bharaka atas dedikasi dan pengorbanannya.
Bharaka Rani hadir menggunakan kursi roda didampingi istri, Agnes Mbura.
Ia pub menerima penghormatan dan kenaikan pangkat tersebut dan disalami Kapolda NTT, para pejabat utama dan Bhayangkari Polda NTT.
Bharaka Rani Yohanes Seran sebagai bagian dari Satuan Brimob Polda NTT, mengalami luka tembak di kaki saat menjalankan tugas di daerah konflik Papua.
Kenaikan pangkat ayah dua orang anak ini menjadi simbol penghargaan atas keteguhan Bharaka Rani dalam menjalankan tugasnya.
Kenaikan pangkat ini menjadi cerminan bahwa pengabdian dan pengorbanan selalu mendapatkan penghormatan yang setinggi-tingginya.
Bharaka Rani Yohanes Seran alias Riser, anggota Satuan Brimob Polda NTT yang juga korban penembakan KKB di Papua tiba di Kupang, Jumat (1/12/2023) malam sekitar pukul 19.45 wita.
Riser merupakan bagian dari Satuan Tugas Damai Cartenz (Satgas DC) dari Brimob Polda NTT.
Riser tiba di bandara El Tari Kupang menggunakan pesawat Lion Air JT 985 dengan tujuan Timika - Ujungpandang, Lion JT 709 dengan tujuan Ujungpandang - Surabaya dan Lion Air JT 692 dengan tujuan Surabaya - Kupang.
Ia didampingi Ipda dr Brian Afif Budidana.
Peluk dan tangis haru dari keluarga mewarnai kedatangan Rani Yohanes Seran.
Ia kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Titus Ully Kupang menggunakan mobil ambulance didampingi dokter guna pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut karena mengalami luka tembak di kaki akibat kontak senjata dengan KKB di daerah Intan Jaya Papua.
Kapolri, Jenderal polisi Listyo Sigit Prabowo memberikan perhatian khusus bagi keluarga Bharatu Anumerta Bonifasius Jawa.
Untuk menghormati pengorbanan Bharatu anumerta Bonifasius Jawa, anggota Brimob Polda NTT yang gugur tertembak KKB di Papua, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menginstruksikan agar saudara kandung dari Bonifasius Jawa menjadi Anggota Polri menggantikan almarhum.
Bonifasius Jawa alias Boy dan Rani Yohanes Seran alias Riser, anggota Satuan Brimob Polda NTT mendapat kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) dari Kapolri.
Bonifasius Jawa yang meninggal dunia naik pangkat anumerta dari Bharada menjadi Bharatu.
Rani Yohanes Seran yang mengalami luka juga mengalami kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat diatasnya.
Semula Rani Yohanes Seran berpangkat Bharatu dinaikkan satu tingkat menjadi Bharaka.
Bharatu (anumerta) Boy Jawa sendiri merupakan anggota Kompi 1 Batalyon C Satuan Brimob Polda NTT yang melaksanakan tugas di Papua sejak akhir Desember 2022 lalu.
Ia tewas saat kontak tembak antara kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Intan Jaya dengan Satuan Tugas Damai Cartenz (Satgas DC) terjadi di sekitar Kampung Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua pada Rabu (22/11/2023).
Rani Yohanes Seran terkena tembak pada bagian paha kiri dan dirawat intensif.
Bonifasius Jawa alias Boy meninggal dunia terkena tembakan di bagian punggung sebelah kanan.
Kontak tembak terjadi antara tim gabungan Polres dan Satgas DC dengan KKB Intan Jaya di wilayah Titigi sehingga satu orang anggota Brimob asal Polda NTT meninggal dunia dan satu orang luka.
Kedua anggota Brimob Polda NTT ini merupakan bagian dari Satgas Tindak ODC yang melakukan pengamanan olah TKP atas sebuah kasus tindak pidana.
Rabu (22/11/2023) pagi sekitar pukul 08.20 WIT, tim olah TKP dari Polres Intanjaya ke lokasi olah TKP di distrik Titigi Kabupaten Intanjaya untuk melakukan olah TKP sebuah kasus dan pengamanan.
Sekira pukul 12.28 WIT, tim yang melaksanakan olah TKP mendapatkan gangguan tembakan yang berujung pada kontak tembak.
Dalam kontak tembak terdapat korban jiwa dan korban luka dari aparat keamanan.
Kedua korban langsung dibawa dan dievakuasi ke rumah sakit Sugapa untuk penanganan medis.
Boy Jawa meninggal dunia dan rekannya Rani Yohanes Seran mengalami luka.