Minggu, 08 September 2024

ASN di NTT Diduga Terlibat Kampanye Gibran dan Ganjar di NTT

Imanuel Lodja - Rabu, 14 Februari 2024 07:30 WIB
ASN di NTT Diduga Terlibat Kampanye Gibran dan Ganjar di NTT
istimewa
ASN di NTT Diduga Terlibat Kampanye Gibran dan Ganjar di NTT

"Herannya, kenapa tiba-tiba di acara Gibran baru dijadikan temuan oleh orang Bawaslu sendiri, padahal sebelumnya saya juga pandu acara Ganjar," kata Etno.

Baca Juga:

Etno mengakui seruan atau yel – yel yang disampaikan dalam konser tersebut ,murni tuntutan pekerjaan yang harus disampaikan ke publik.

Hingga saat ini temuan Bawaslu sementara bergulir dan masih menunggu rekomendasi KASN atas temuan tersebut.

Terkait temuan dugaan keterlibatan ASN dalam kunjungan Cawapres Gibran Rakabuming Raka di Kota Kupang, Pengamat Politik Universitas Muhamadyah Kupang, Ahmad Atang menilai bukan tuduhan tanpa alasan, karena yang bersangkutan telah terlibat langsung dalam Konser Indonesia Maju yang melibatkan calon Wakil Presiden.

"Ketika dalam proses itu, dan ASN mengambil tindakan-tindakan yang mengarah ke dukungan secara terbuka atau tidak terbuka, itu tetap melanggar ketentuan," tegasnya.

Pelanggaran kampanye terkait netralitas ASN juga ditemukan di sejumlah daerah di NTT, seperti di Ruteng, Kabupaten Manggarai saat seorang ASN Pemda setempat mengikuti kampanye Cawapres Nomor 3, Ganjar Pranowo.

Adalah Yustin Romas, seorang guru di SMAN 2 Langke Rembong Manggarai yang nekat menghadiri kampanye Ganjar Pranowo yang digelar di Stadion Golodukal, Jumat 26 Januari 2024 lalu.

Dugaan pelanggaran netralitas ASN tersebut sementara dilakukan penelusuran oleh Bawaslu setempat untuk pengumpulan cukup bukti sebagai temuan dugaan keterlibatan ASN dalam kampanye rapat umum salah satu capres, agar segera diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Yang pasti untuk ASN ini kita memandang soal netralitas, kalaupun nanti kemudian bergerak kearah pidana, itu akan berkembang dalam proses penelusuran kami," katua Ketua Bawaslu Manggarai, Marselina Lorensia.

Yustin Romas, Guru SMAN 2 mengatakan dirinya dan beberapa teman yang adalah ASN di SMAN 2 Langke Rembong, bersepakat untuk pergi menonton kegiatan kampanye Ganjar Pranowo setelah pulang dari sekolah.

"Kehadiran saya di lokasi kampanye tidak dalam rangka memberi dukungan kepada calon presiden yang saat itu berkampanye. Namun, kehadiran saya hanya untuk mendengarkan secara langsung materi visi-misi dari calon yang bersangkutan," kata Yustin.

Ia mengakui kehadirannya hanya sebagai warga negara yang merasa perlu untuk mendengarkan materi kampanye dari semua calon yang menggelar kegiatan kampanye terbuka.

"Karena hari itu yang melakukan kampanye adalah capres Ganjar Pranowo maka saya pun pergi mendengarkannya. Hal itu bertujuan agar saya memiliki pengetahuan atau pemahaman tentang visi-misi dari calon tersebut," jelas Yustin.

Tidak hanya Capres Ganjar Pranowo, tetapi dia menyebut jika ada Capres lain yang juga hendak melakukan kegiatan kampanye di Kota Ruteng, dirinya juga pasti akan pergi untuk mendengarkan secara langsung visi-misi dari calon tersebut.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
BKKPN Kupang Turunkan Tim Cek Mamalia yang Terdampar di Alor

BKKPN Kupang Turunkan Tim Cek Mamalia yang Terdampar di Alor

Perempuan ODGJ Ditemukan Meninggal di Pinggir Jalan

Perempuan ODGJ Ditemukan Meninggal di Pinggir Jalan

Warga Bonipoi Kota Kupang Keluhkan Sejumlah Persoalan saat Jumat Curhat

Warga Bonipoi Kota Kupang Keluhkan Sejumlah Persoalan saat Jumat Curhat

[Cek Fakta] Ketahuan Hina Prabowo dan Anaknya, Gibran Gagal Dilantik jadi Wakil Presiden?

[Cek Fakta] Ketahuan Hina Prabowo dan Anaknya, Gibran Gagal Dilantik jadi Wakil Presiden?

Sambut HUT Lalu Lintas ke 69, Polantas Polres Kupang Berbagi Kasih dengan Kaum Difabel dan Anak Yatim

Sambut HUT Lalu Lintas ke 69, Polantas Polres Kupang Berbagi Kasih dengan Kaum Difabel dan Anak Yatim

Dua Tersangka Kasus Penganiayaan Warga di Pelabuhan Tenau Kupang Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara

Dua Tersangka Kasus Penganiayaan Warga di Pelabuhan Tenau Kupang Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara

Komentar
Berita Terbaru