Terobosan Kapolres Belu, Mulai dari Bantu Sumur Bor hingga Perbaiki Jalan Rusak
digtara.com - Kapolres Belu, AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak memiliki berbagai terobosan membantu warga di wilayah perbatasan RI-RDTL.
Baca Juga:
Setelah mengupayakan bantuan sumur bor, Kapolres Belu menurunkan alat berat untuk memperbaiki jalan rusak untuk masyarakat desa Tukuneno, Kabupaten Belu.
Jalan yang diperbaiki akan mempermudah akses bagi warga yang tinggal di tiga dusun yang ada di desa Tukuneno, kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu.
Satu pekan lalu, Kapolres memberikan bantuan sumur bor dan perbaikan jalan secara cuma-cuma bagi warga di Kabupaten Belu. jalan yang diperbaiki Kapolres Belu antara lain di dusun Buburlulik, dusun Weberliku dan dusun Tubatan.
Kapolres Belu mengungkapkan kalau persoalan warga akan air bersih terpenuhi setelah ia mendengar keluh kesah warga saat kunjungan kerjanya di Polsek Tasifeto Barat pada Senin 5 Februari 2024 lalu.
"Awal bulan Februari kemarin saya melakukan kunjungan kerja ke seluruh Polsek jajaran kaitan dengan persiapan anggota dalam pengamanan pemilu sekaligus kita juga mengundang para camat, kepala desa dan perwakilan masyarakat untuk membahas agenda tersebut," ujar Kapolres Belu, Senin (26/2/2024).
Saat tatap muka di Polsek Tasifeto Barat, Pj. Kepala desa Tukuneno mengeluhkan masalah air bersih di wilayahnya.
Berangkat dari keluhan warga, Kapolres Belu, Wakapolres dan para pejabat utama malam hari itu juga langsung turun ke lokasi yang dimaksud.
Setelah melihat kenyataan di lapangan, selang beberapa hari Kapolres kemudian mengupayakan mendatangkan sumur bor bagi masyarakat Tukuneno.
Sementara perbaikan jalan yang menghubungkan pemukiman dengan kebun milik warga dikerjakan Kapolres Belu berawal dari keluhan masyarakat saat acara ramah tamah bersama masyarakat di desa Tukuneno tanggal 10 Februari 2024 lalu.
"Jadi saat kita tatap muka waktu mau pengerjaan sumur bor, masyarakat juga mengeluh tentang akses jalan dari rumah ke kebun dan sawah mereka yang tidak bisa ditempuh kendaraan karena medannya berlumpur dan susah dilewati meskipun dengan jalan kaki," tutur Kapolres Belu.
Dengan kondisi hujan yang belum kunjung mereda, warga harus berjalan kali 3 sampai 6 kilometer memikul hasil kebun mereka dengan kondisi jalan yang penuh air dan berlumpur.
"Kalau kondisi begini ini dibiarkan, kasihan juga masyarakat yang sangat sulit memobilisasi hasil pertanian mereka," tambah Kapolres Belu.