Jumat, 22 November 2024

Remaja di Kupang-NTT Nyaris 'Dijual' Ratusan Juta ke Timor Leste

Imanuel Lodja - Kamis, 29 Februari 2024 11:00 WIB
Remaja di Kupang-NTT Nyaris 'Dijual' Ratusan Juta ke Timor Leste
net
Ilustrasi.

digtara.com - Remaja putri, G (15) yang juga warga Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), nyaris dijual keperawananya ke Timor Leste oleh seorang mucikari dengan harga Rp 100 juta.

Baca Juga:

"Mereka (mucikari) ajak ke Timor Leste untuk jual perawan saya seharga Rp 100 juta," ungkap G, Kamis (29/2/2024).

Ia mengisahkan awalnya bertengkar dengan neneknya.

Karena takut, G menghubungi temannya, GH (14) untuk menjemput ke rumahnya pada Kamis (15/2/2024) malam agar menginap sementara waktu.

G pun dijemput oleh GH. G malah ditampung di salah satu tempat hiburan malam di Kota Kupang sejak Jumat (16/2/2024).

Selama di lokasi tersebut, G diajak ikut pesta minuman keras dan karaoke bersama saudara dari GH dan sejumlah pria.

"Jadi, aktivitasnya, saya disuruh temani mereka untuk minum dan karaoke," katanya.

Empat hari kemudian, G menceritakan, handphone miliknya dijual oleh GH. Setelah satu pekan, INL yang juga ibu dari GH, yang merupakan muncikari mengajak G ke Atambua, Kabupaten Belu.

Rencana berikutnya G hendak dibawa ke Timor Leste untuk transaksi jual keperawanan.

"Saya sama sekali tidak tahu soal mau jual saya, karena berpikir nanti langsung kami ke rumahnya mereka di Atambua. Ternyata di bawa ke (kelurahan) Kelapa Lima (Kota Kupang) dengan alasan masih kumpul uang dulu baru ke Atambua," ujar G.

"Jadi, mereka bilang ikut saja ke Timor Leste daripada kamu pulang, nanti kena pukul sampai mati," sambungnya.

G mengaku kalau temannya GH mengaku pernah dijual keperawanannya ke Timor Leste oleh ibunya.

Selain, GH, kedua kakak perempuannya juga mengalami hal serupa. Hingga saat ini GH masih melakukan aktivitas dunia malam.

"Dia (GH) ngaku kalau sudah pernah dijual perawannya oleh mamanya ke sana (Timor Leste)," kata G menirukan ucapan GH.

Masih menurut G, tanpa sepengatahuannya, GH bersama INL memosting fotonya di sejumlah media sosial Facebook dengan narasi open BO. Padahal, menurutnya, selama ini dia sama sekali tidak punya akun Facebook.

"Saya tidak tahu, tapi tiba-tiba ada yang cerita bilang saya posting foto open BO di Facebook," ungkapnya.

ST (44), ibu kandung G menjelaskan kabar anak gadisnya kabur itu didapati dari salah satu keluarganya.

Karena panik, ST sempat berupaya meneleponnya namun nomor kontaknya tak aktif.

Sabtu (17/2/2024), ST langsung datang ke Kupang untuk mencari G. Tiba di Kupang, pada malamnya langsung membuat laporan polisi di Polresta Kupang Kota.

Usai membuat laporan, ST berupaya memosting di media sosialnya mengenai perihal orang hilang. Sehingga ada warga yang merespons dan mengaku melihat G sedang di taman Kota Kupang.

"Tapi saya tidak gubris karena ceritanya panjang, jadi pas Senin (19/2/2024), polisi melacak nomor telepon anak saya. Ternyata titik terakhirnya berada di Kabupaten Malaka," ujarnya.

ST bersama sejumlah Buser Polresta Kupang Kota langsung ke Kabupaten Malaka untuk mencari G.

upaya pencarian itu tak membuahkan hasil hingga akhirnya kembali ke Kupang.

"Sebelum kami ke Malaka, ada orang yang telepon saya bilang ada lihat nona di sana, tapi dia bilang kalau bisa segera datang karena besok mereka sudah menuju ke Timor Leste, maka malam itu juga kami langsung menuju ke sana," katanya.

Saat sudah di Kupang, ST melihat akun instagram milik GH sedang memosting foto G.

ST lalu berupaya mencari nomor teleponnya untuk menghubunginya. Saat dilacak oleh polisi, ternyata sedang berada di Kupang.

"Saat masih di Malaka juga ada orang telepon saya untuk mengantar anak saya tapi harus bertemu langsung sekalian kasih uang. Jadi semacam mau peras saya begitu," kisahnya.

kerabat ST berinisiatif untuk menjebak GH dengan alasan sedang berkelahi dengan orang tuanya sehingga membutuhkan bantuan secepatnya. Singkatnya, mereka bersepakat untuk bertemu di Kelurahan Tode Kisar, Kecamatan Kota Lama, hingga akhirnya polisi langsung melakukan penangkapan.

"Jadi, kami menjebaknya, makanya dia langsung respons dan bertanya kamu masih perawan tidak? Kalau masih, kamu mau jual perawan tidak dengan harga Rp 50 juta. Saat tiba di lokasi ternyata anak saya juga ada di dalam mobil yang ditumpangi," tuturnya.

"Saat itulah, polisi langsung menangkap dan membawanya ke Polresta Kupang Kota. Sehingga GH mengaku kalau ibunya yang memosting foto milik G untuk open BO," ungkapnya.

Senin (26/2/2024), ST bersama G langsung membuat laporan polisi di Direktorat Kriminal Umum (Dir Krimum) Polda NTT mengenai perdagangan orang.

Direktur Reskrimum Polda NTT Kombes Patar Silalahi yang dikonfirmasi Kamis (29/2/2024) membenarkan adanya laporan dari ST.

Menurutnya kasus tersebut sedang dalam penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi.

"Kami masih periksa saksi-saksi termasuk akun media sosial milik korban. Terkait dengan postingannya kami masih dalami, tapi hari ini kami sudah periksa tiga saksi," ungkapnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Dukung Ketahanan Pangan, Polri-TNI dan Pemda NTT Tanam Jagung di Kupang Barat

Dukung Ketahanan Pangan, Polri-TNI dan Pemda NTT Tanam Jagung di Kupang Barat

Polisi Selidiki Penyebab Kematian Ojol di Kupang

Polisi Selidiki Penyebab Kematian Ojol di Kupang

Pria Berpakaian Ojol Ditemukan Tewas

Pria Berpakaian Ojol Ditemukan Tewas

Pegawai Bank di Kabupaten Lembata-NTT Diduga Dicabuli Atasannya

Pegawai Bank di Kabupaten Lembata-NTT Diduga Dicabuli Atasannya

Warga Takari-Kupang Ditemukan Tewas dalam Rumahnya

Warga Takari-Kupang Ditemukan Tewas dalam Rumahnya

Bhabinkamtibmas di Kupang Bersama Warga Olah Lahan Pekarangan dengan Aneka Tanaman

Bhabinkamtibmas di Kupang Bersama Warga Olah Lahan Pekarangan dengan Aneka Tanaman

Komentar
Berita Terbaru