Cuaca Buruk, Seluruh Pelayaran di NTT Dihentikan Sementara
digtara.com - Pelayaran dan penyeberangan dari dan ke wilayah NTT dihentikan sementara dan ditutup oleh PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia (ASDP) Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca Juga:
Penutupan semua rute pelayaran sejak Minggu (10/3/2024) ini dilakukan karena cuaca buruk, baik itu angin kencang dan gelombang tinggi di sejumlah perairan di NTT.
"Semua lintasan ditutup sejak Senin, kecuali Kupang ke Hansisi (Pulau Semau) dan dibuka lagi sambil menunggu informasi dari BMKG dan BPTD selaku regulator," kata General Manager ASDP Cabang Kupang, Sugeng Purwono, Selasa (12/3/2024).
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang, Sti Nenot'ek jiuga mengatakan cuaca ekstrem di NTT dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung pada periode 8-14 Maret 2024.
Dampaknya itu di Kabupaten Manggarai Barat,Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, Alor, Belu, Malaka, TTU, TTS, Kupang, Kota Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya.
"Saat ini wilayah NTT masih berada pada periode musim hujan. Terdapat pusaran angin masuk di bagian Barat Daya Australia sehingga membentuk daerah perlambatan, pertemuan dan belokan angin di wilayah kita (NTT)," ungkap Nenot'ek.
Dia menjelaskan kondisi dinamika atmosfer juga didukung dengan aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang equatorial rossby, hangatnya suhu permukaan laut dan kelembapan yang cukup basah di tiap lapisan atmosfer yang mengindikasikan pasokan uap air di wilayah NTT cukup signifikan mendukung terjadinya peningkatan pertumbuhan awan hujan yang cukup intens.
"Sehingga menyebabkan terjadinya potensi hujan sedang, sangat lebat dan hujan ekstrem yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat dalam sepekan ke depan," jelasnya.
Dia menghimbau pemerintah daerah, masyarakat dan instansi terkait agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.
Diharapkan masyarakat tidak panik dan lebih mengantisipasi terhadap dampak yang ditimbulkan.
"Khusus untuk daerah bertopografi curam, bergunung dan tebing patut waspada akan potensi longsor dan banjir bandang pada saat hujan dengan durasi panjang. Selain itu, masyarakat juga wajib memantau perkembangan informasi dan peringatan dini tiga harian dan peringatan dini melalui media sosial resmi BMKG," ujarnya.