Jumat, 18 Oktober 2024

Didemo PMKRI Atambua Terkait Dugaan Kerusakan Lingkungan, Kapolres Belu Tegaskan Niat Tulusnya Membantu Warga

Imanuel Lodja - Rabu, 27 Maret 2024 15:00 WIB
Didemo PMKRI Atambua Terkait Dugaan Kerusakan Lingkungan, Kapolres Belu Tegaskan Niat Tulusnya Membantu Warga
istimewa
Kapolres Belu, AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak

digtara.com - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Atambua, menggelar aksi damai dan audiensi terkait dengan dugaan kerusakan lingkungan di wilayah Kabupaten Belu.Selasa (26/3/2024).

Baca Juga:

Para mahasiswa menduga adanya kerusakan kawasan hutan lindung di wilayah Dusun Weberliku, Desa Tukuneno, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, NTT karena adanya peningkatan jalan sekitar tiga kilometer dalam kawasan hutan.

Kapolres Belu, AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak yang diduga merusak hutan tersebut untuk pembangunan jalan bagi warga dengan tegas membantah tudingan dan dugaan ini.

"Kami tidak melakukan pengrusakan hutan lindung saat memperbaiki jalan untuk warga di Dusun Weberliku, Desa Tukuneno, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu," tegasnya, Rabu (27/3/2024).

Ia menyebutkan, sesuai hasil survei di lokasi terkait penebangan sebenarnya tidak.

Ia tidak membantah kalau ada alat berat yang melintasi kawasan tersebut sehingga tanaman dilindas.

"Tidak benar kalau persoalan terkait perbaikan akses jalan berpotensi penebangan," kata Kapolres Belu.

Ia menegaskan, sebelum memperbaiki jalan untuk kebutuhan masyarakat, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah Desa Tukuneno.

"Di dusun Weberliku, hutan yang bernama Bifemnasi Sonmahole adalah merupakan jalan lama yang sudah dibuat oleh dinas kehutanan tahun 1982 lalu," tegasnya.

karena sudah lama maka jalan tersebut mengalami kerusakan dan hampir hilang. "Untuk itu perbaikan jalan yang dibangun adalah dibuat atas jalan yang sudah ada dan survei kami di lokasi sudah kami laporkan," tandas Kapolres Belu.

Kapolres menambahkan kalau jalan yang diperbaiki adalah jalan lama yang sudah rusak dan tertimbun lumpur akibat hujan yang terus menerus.

Perbaikan tersebut dilakukan karena adanya keluhan masyarakat setempat karena jalan tersebut sudah melumpuhkan mobilitas masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya,baik untuk bepergian maupun dalam hal pertanian.

"Ada ibu yang hendak melahirkan tapi terlambat penanganan karena kesulitan akses jalan. Ada pula warga yang meninggal harus dikubur sementara di lahan lain karena warga tidak bisa melintas untuk memakamkan kerabat mereka ke lahan mereka akibat jalan tertutup," tambah Kapolres Belu.

Kapolres Belu menuturkan, jalan yang diperbaiki pihaknya semata-mata bertujuan untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat yang saat ini tidak mendapat akses jalan yang layak.

"Yang kita kerjakan secara cuma-cuma ini semata-mata membantu dan mengatasi kesulitan masyarakat. Dengan diperbaikinya jalan ini, masyarakat mengaku tidak sengsara lagi untuk pulang pergi ke kebun maupun menuju ke kota, Secara otomatis bisa mengurangi beban kerja dari petani yang tadinya susah payah tenaga dipakai untuk memikul alat pertanian kini jadi bisa.menghemat tenaga dan lebih mudah untuk mengerjakan sawah ladang nya," terang Kapolres Belu.

Kapolres membantah kalau persoalan terkait akses jalan dibuka untuk fasilitas jalan berpotensi penebangan pohon dan merusak hutan.

"Menurut kami bukan (menebang dan merusak), karena kami melihat bahwa yang kami lakukan untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat yang saat ini tidak mendapat akses jalan karena ini merupakan jalan lama dari tahun 1982 dan peningkatan jalan itu merupakan komunikasi dari masyarakat bahwa sampai saat ini masyarakat terisolasi serta kurangnya akses perekonomian di daerah tersebut," tegas Kapolres.

Selain itu, Kepala Sub UPT KPH Kabupaten Belu sudah menyatakan bahwa kegiatan yang terjadi memang dalam kawasan hutan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan umum dan memungkinkan ada kebijakan untuk membantu masyarakat.

"Kita perlu tahu bahwa hutan lestari tetapi masyarakat juga harus sejahtera dan kami tidak berharap masyarakat tidak sejahtera sementara hutan tetap lestari," tambahnya.

Kapolres juga berkomitmen membantu masyarakat agar memiliki akses guna meningkatkan taraf hidup masyarakat.

"Saya membantu masyarakat karena masyarakat tersebut merasa diabaikan. Saya membantu agar tidak ada lagi cerita dari masyarakat yang menitipkan jenazah keluarga nya di tanah orang, karena mereka tidak bisa membawa jenazah keluarganya utk dimakamkan di tanah leluhur mereka. Demikian pula ibu-ibu hamil serta orang sakit yang harus digotong karena rusaknya akses jalan ke kampung lama mereka bisa tertolong dan tertangani secara cepat," tegas Kapolres Belu.

Pembukaan jalan ini mendapat banyak respon positif dari masyarakat setempat. salah satunya dari kepala dusun Weberliku, Tarsisius Lau.

Kepala dusun Weberliku merasa bahagia setelah Kapolres Belu turun dengan alat berat dan truk pengangkut pasir, memperbaiki jalan rusak yang menghubungkan pemukiman dengan area pertanian milik mereka.

"Dusun Weberliku khususnya di kampung lama, selama ini kami tidak pernah merasakan akses jalan yang baik menuju kebun kami maupun menuju ke kota Atambua. Namun dengan adanya bantuan dari bapak Kapolres, maka kami dari dusun Weberliku khususnya kampung lama merasa senang karena kami sudah tidak sengsara lagi untuk pulang pergi ke kebun maupun menuju ke kota," tutur Kepala dusun.

Ia menambahkan kalau jalan yang rusak sudah diperbaiki dan Kapolres sudah rela untuk warga.

"Bapak Kapolres sudah rela uang, tenaga dan lainnya membantu kami masyarakat kecil ini yang kesulitan akan akses jalan yang baik. Terima kasih sebanyak-banyaknya untuk bapak Kapolres Belu," tambah Kepala Dusun.

Selain adanya perbaikan jalan, warga dusun terpencil Weberliku, Desa Tukuneno, kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu yang jauh dari sentuhan pemerintah ini, juga mendapat bantuan dari Kapolres Belu berupa 1 unit sumur bor dan penerangan berupa lampu solar cell 12 buah.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Karyawan BRI Cabang Atambua Dipolisikan karena Kehilangan Uang Nasabah hingga 100 Juta

Karyawan BRI Cabang Atambua Dipolisikan karena Kehilangan Uang Nasabah hingga 100 Juta

Peduli pada Masyarakat Perbatasan RI-RDTL, Kapolres Belu Diberi Penghargaan "Inspiring Profesional and Leadership Award 2024"

Peduli pada Masyarakat Perbatasan RI-RDTL, Kapolres Belu Diberi Penghargaan "Inspiring Profesional and Leadership Award 2024"

Rayakan Perjamuan Kudus, Kapolres Belu dan Istri Berbaur dengan Para Tahanan

Rayakan Perjamuan Kudus, Kapolres Belu dan Istri Berbaur dengan Para Tahanan

Terobosan Kapolres Belu, Mulai dari Bantu Sumur Bor hingga Perbaiki Jalan Rusak

Terobosan Kapolres Belu, Mulai dari Bantu Sumur Bor hingga Perbaiki Jalan Rusak

Polsek Kelapa Lima Jemput Pelaku Penganiaya Penyandang Disabilitas di Atambua-Belu

Polsek Kelapa Lima Jemput Pelaku Penganiaya Penyandang Disabilitas di Atambua-Belu

Satu Korban Insiden Stevano Open Road Race Meninggal Dunia

Satu Korban Insiden Stevano Open Road Race Meninggal Dunia

Komentar
Berita Terbaru