Lagi, Jembatan Liliba Nyaris Jadi Lokasi Bunuh Diri
digtara.com - Percobaan bunuh diri kembali dilakukan seorang warga Kota Kupang, NTT di jembatan Liliba, Kota Kupang, Minggu (14/4/2024) siang.
Baca Juga:
Yanuar Tabun (22), warga Jalan Paradiso, kilometer 6, RT 008/RW 003, Kelurahan Oesapa Barat, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang nyaris loncat ke jembatan Liliba untuk mengakhiri hidupnya.
Diperoleh informasi kalau sebelum mengambil jalan pintas untuk loncat ke jembatan Liliba, Yanuar masih mengkonsumsi minuman keras. "Dia minum mabuk dan campur baygon cair," ujar Sem Benpada (45), salah seorang warga di sekitar pantai Paradiso, kelurahan Oesapa Barat, Kota Kupang.
Yanuar kemudian menuju jembatan Liliba untuk loncat. Beruntung saat itu ada warga dan anggota Polantas Direktorat lalu lintas Polda NTT yang melintas di jembatan Liliba sehingga menghentikan aksi Yanuar tersebut.
Yanuar pun tergeletak tidak sadarkan diri di ujung jembatan Liliba. Polisi dan warga kemudian mengevakuasi Yanuar ke rumah sakit Kartini Kota Kupang guna mendapatkan perawatan medis.
Yanuar sendiri mengaku kalau ia stres dengan berbagai persoalan yang dialaminya beberapa hari belakangan ini.
Selain karena masalah ekonomi keluarga yang tidak cukup, Yanuar juga sering berkelahi dengan orang tuanya. Hal ini membuat Yanuar sering mengkonsumsi minuman keras hingga mabuk.
Terakhir karena tidak tahan dengan berbagai persoalan yang dihadapi, Yanuar pun merencanakan mengakhiri hidupnya dengan minum obat nyamuk baygon cair serta minuman keras pada Sabtu malam hingga Minggu subuh.
Ia pun nekat ke jembatan Liliba dan hendak mengakhiri hidupnya dengan cara meloncat ke jembatan Liliba.
Saat dibawa ke rumah sakit Kartini Kupang, Yanuar masih dalam keadaan belum sadar sempurna sehingga dirawat intensif di ruang IGD Rumah sakit Kartini Kupang.
Ia pun sempat membuat gaduh karena berteriak dan mengaku ingin mati sehingga tidak lagi dimarahi oleh orang tuanya.
Orang tua korban pun akhirnya datang ke rumah sakit Kartini pasca mendapatkan informasi percobaan bunuh diri ini.
Mereka pun kesulitan biaya perawatan korban karena kasus percobaan bunuh diri tidak ditanggung dalam BPJS sehingga orang tua korban harus mencari biaya untuk perawatan medis bagi korban dan membeli obat.