Wakapolda NTT Motivasi Para Calon Anggota Polri Ikuti Tes dengan Percaya pada Kemampuan Diri
Peserta dan orang tua juga diminta memanfaatkan ruang pengaduan di Polda NTT dan media sosial resmi panitia.
Baca Juga:
Disebutkan kalau dalam setiap seleksi pasti ada yang terpilih dan tidak terpilih.
Bagi orang tua dan wali calon siswa diingatkan bahwa masuk Polri tanpa biaya sehingga harus menghindari KKN.
"Jangan percaya pada oknum yang mengatas namakan panitia," tegas Wakapolda NTT.
Orang tua juga diharapkan memberikan semangat pada putra dan putri agar semangat mengikuti seluruh tahapan seleksi dengan kemampuan yang
dimiliki.
Bagi panitia, Wakapolda minta agar melaksanakan proses dengan prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis (Betah), clear and clean serta menghindari KKN.
"Berdayakan tim konseling dalam setiap tahapan bagi peserta yang tidak memenuhi syarat," pesan Wakapolda NTT.
Kepada pengawas internal dari Itwasda dan Bid Propam serta pengawas eksternal dari pihak luar kepolisian agar pelaksanaan seleksi diawasi dengan ketat sesuai aturan yang ada.
Wakapolda juga memotivasi para peserta dengan menceritakan pengalaman masuk Akpol hingga
Tes Sespimti Polri.
"Saya anak petani. Masuk Akpol pada tahun 1989 dan tamat tahun 1992, ikut PTIK, Sespim hingga Sespimti Polri tidak pakai uang dan tanpa KKN," ujar Wakapolda NTT.
Diharapkan proses seleksi ini mendapatkan calon anggota Polri yang unggul dan bermoral sesuai aspek Presisi Polri.
Hingga saat ini tercatat 73 orang peserta tes Akpol terdiri dari 68 orang pria dan 5 orang wanita.
Ada 1.301 orang peserta bintara polisi tugas umum (PTU) yakni 1.117 orang pria dan 184 orang wanita.
Bintara Kompetisi Khusus (Bakomsus) tenaga Kesehatan (Nakes) sebanyak 6 orang yakni 3 orang pria dan 3 orang wanita.