Rabu, 05 Februari 2025

Mulai Pulih, ODGJ Pelaku Penganiayaan di Kabupaten TTS Dievakuasi ke Dinas Sosial

Imanuel Lodja - Rabu, 29 Mei 2024 07:42 WIB
Mulai Pulih, ODGJ Pelaku Penganiayaan di Kabupaten TTS Dievakuasi ke Dinas Sosial
net
Ilustrasi.

digtara.com - Selfun Apris Nabuasa (26), pelaku penganiayaan terhadap ayah kandung dan pembunuhan terhadap kakeknya masih menjalani perawatan medis akibat luka pada pergelangan tangan dan kedua kaki nya karena dipasung.

Baca Juga:

Selfun harus dipasung pasca kejadian penganiayaan berat yang dilakukan pada Jumat (17/5/2024) lalu.

Ia menganiaya ayah kandungnya, Godlief Nabuasa (60) hingga mengalami luka di kepala dan tangan kiri serta menganiaya kakeknya, Selfius Snae (83) hingga meninggal dunia.

Hingga satu pekan ini, luka pada tangan dan kaki sudah mengering.

"Awalnya kita mau mengevakuasi dia ke rumah sakit jiwa Naimata Kupang, namun pihak rumah sakit tidak menerima pasien yang dalam keadaan luka sehingga masih dilakukan perawatan medis hingga luka nya sembuh," ujar Kapolsek Kolbaono, Iptu Lucky Febrianto saat dikonfirmasi Rabu (29/5/2024).

Dinas kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) melalui kepala Puskesmas Se'i sudah turun ke lokasi memantau perkembangan kesehatan pelaku.

"Kepala Puskesmas Se'i sudah turun untuk memantau kondisi kesehatan pelaku dan sudah membaik serta sudah bisa untuk dievakuasi," ujar Kapolsek.

Kapolsek pun langsung menghubungi Dinas Sosial Kabupaten TTS dan langsung merespon. Petugas dinas pun sudah ke lokasi untuk menemui pelaku guna memantau perkembangan kesehatan dan bakal mengevakuasi pelaku.

Selfun diamankan anggota Sat Reskrim Polres TTS dipimpin Kasat Reskrim, Iptu Joel Ndolu didampingi Kapolsek Kolbano, Iptu Lucky Febrianto dan anggota pada Kamis (23/5/2024) karena bersembunyi di rumah bulat belakang rumah. Selfun juga hendak ingin membakar rumah saat itu.

Untuk sementara pelaku diamankan di rumahnya oleh Linmas dan keluarga dalam pengawasan Bhabinkamtibmas serta aparat desa.

Pelaku pun belum bisa dievakuasi ke Rumah sakit Jiwa Naimata Kota Kupang karena pelaku masih dalam keadaan luka-luka di tangan dan kaki.

Pelaku mengalami luka di tangan dan kaki karena terlalu lama diikat dan dipasung oleh keluarga dan warga masyarakat.

Tim medis dari Puskesmas setempat juga rutin setiap hari merawat luka yang dialami korban.

Kapolsek juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan untuk sesegera mungkin mengevakuasi pelaku ke RSJ Naimata Kota Kupang.

Namun pihak kepolisian dan tenaga medis terkendala dengan susahnya akses menuju lokasi karena jalan putus akibat hujan terus menerus.

"Tapi kami tetap akan mengevakuasi pelaku sesegera mungkin begitu petugas medis menyatakan luka-luka pelaku telah sembuh dan pihak dinas sosial siap evakuasi," tambahnya.

Selfun yang juga warga RT 016/RW 008, Dusun IV, Desa Babuin, Kecamatan Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Nusa Tenggara Timur (NTT) menganiaya ayah kandungnya hingga terluka dan membunuh kakeknya.

ia merupakan Orang Diduga Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang merupakan pelaku yang menganiaya Godlief Nabuasa, ayah kandungnya hingga cedera. ia pun menghabisi nyawa Selfius Snae (83), kakek kandungnya pada Jumat, 17 Mei 2024.

Penganiayaan dan pembunuhan ini terjadi karena pelaku meminta tembakau makan pada larut malam.

Pada Kamis (16/5/2024), Godlief dan pelaku berada di rumah karena pelaku merupakan anak kandung dari Godlief.

Pelaku meminta tembakau Timor kepada Godlief untuk membuat rokok. Sang ayah pun memberikannya.

Sekitar pukul 22.00 wita, pelaku meminta tembakau lagi kepada ayahnya namun sang ayah mengingatkan kalau hari sudah larut malam. selain itu stok tembakau yang dipegang Godlief sudah habis.

Pelaku pun marah dan emosi sehingga ia mencekik leher Godlief serta memiting kepala ayahnya ke arah ketiak kanan pelaku sehingga Godlief pun mengalami sesak nafas.

Pelaku kemudian mengambil batu dan memukul kepala ayahnya dengan batu sebanyak 1 kali. Ia juga menggigit tangan kanan ayahnya. Sang ayah berusaha melepaskan diri dan akhirnya Godlief pun lepas dari cekikan pelaku.

Begitu lepas dari cekikan pelaku, sang ayah pun berusaha melarikan diri namun ia sempat jatuh dan pingsan di depan rumah.

Setelah sadar dari dari pingsan, Godlief pun ke rumah Samuel Snae yang merupakan tetangga nya dan langsung menceritakan kejadian naas yang terjadi.

Ia juga meminta tolong kepada warga untuk menolong korban Selfius Snae (kakek pelaku) karena Selfius sementara seorang diri di rumahnya yang kebetulan bersebelahan dengan rumah Godlief.

Godlief langsung ke Pustu desa Babuin untuk mendapatkan perawatan.

Jumat, 17 mei 2024, Godlief ke kantor desa Babuin melaporkan kejadian tersebut bahwa ia dianiaya oleh pelaku yang juga anak kandung nya karena penyakit kejiwaan pelaku kambuh.

Tetangga korban dan pelaku, Agustinus Tampani (33) pada malam kejadian sedang berada di rumah Samuel Snae bersama warga untuk ikat jagung hasil panen.

Godlief datang mengadu kalau ia dianiaya anak kandungnya dan meminta bantuan warga untuk melihat kakek pelaku yang juga berada di rumah saat kejadian dan menjadi sasaran penganiayaan pelaku.

Agustinus dan beberapa warga lainnya langsung pergi ke rumah kakek korban, Selfius Snae.

Setelah tiba di rumah korban, sejumlah warga tidak berani masuk ke dalam rumah korban karena takut jadi sasaran amukan dari pelaku yang lagi kumat sakit kejiwaan.

Agustinus masuk ke dalam rumah korban yang dalam keadaan gelap gulita karena sudah larut malam.

Ia memanggil nama korban namun tidak ada merespon sehingga Agustinus ke kamar korban dan melihat korban. Ia mendekati korban sambil memegang kaki korban sambil memanggil nama korban namun korban tidak merespon.

Agustinus mengambil senter dan melihat kepala korban bersimbah darah yang sudah mengering sehingga Agustinus lari ke luar rumah dan memberitahukan kejadian tersebut kepada warga yang ada di luar rumah korban.

Korban Selfius diduga dianiaya pelaku hingga meninggal dunia. Hal ini diperkuat dengan hasil olah TKP oleh anggota Polsek Kolbano dan hasil visum pada jenazah korban.

Pelaku pun diamankan dalam kondisi tangan diikat dan kakinya dipasung menggunakan kayu balok besar.

Pelaku diketahui pernah dirawat dan menghuni rumah sakit jiwa Naimata, Kota Kupang beberapa waktu lalu dan baru pulih sehingga dipulangkan ke rumahnya pada akhir tahun 2023 lalu.

Hasil olah TKP bahwa korban Selfius ditemukan meninggal dunia di kamar rumah semi permanen berdinding bebak.

Ia ditemukan di atas tempat tidur beralas tikar. Saat ditemukan, korban sudah mengalami kaku mayat dan diperkirakan meninggal lebih dari 6 jam.

Pada kepala bagian kanan di atas telinga ditemukan luka pecah/remuk, tulang tengkorak kepala bagian kanan pecah dan rahang sebelah kiri mengalami patah.

Pipi bagian kiri berlumuran darah yang sudah mengering.

Visum et repertum juga dilakukan tim medis dari puskesmas Kualin, dr. Bhaktiar Jaya dan drg. Fivi Mayasari dari Puskesmas Kolbano yang menyatakan kemungkinan besar korban meninggal akibat kekerasan benda tumpul pada daerah dada dan kepala dan perdarahan masif pada daerah kepala.

Korban Selfius dianiaya pelaku dengan cara memukul korban menggunakan alu berulang kali yang mengenai kepala hingga pecah dan bagian rusuk hingga patah hingga korban meninggal dunia.

"Kemungkinan besar korban meninggal akibat kekerasan benda tumpul pada daerah dada dan kepala dan pendarahan masif pada daerah kepala," ujar Kapolsek.

Polisi mengamankan barang bukti satu buah alu yang berlumuran darah dan satu buah batu yang berlumuran darah.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Mobil Pick Up Pengangkut Minyak Tanah Terbakar dalam Perjalanan ke Kabupaten TTS

Mobil Pick Up Pengangkut Minyak Tanah Terbakar dalam Perjalanan ke Kabupaten TTS

Curi Sepeda Motor, Remaja Asal Kabupaten Malaka Diamankan Polisi dari Polres TTS

Curi Sepeda Motor, Remaja Asal Kabupaten Malaka Diamankan Polisi dari Polres TTS

Jalur Penghubung Tujuh Kecamatan di Kabupaten TTS-NTT Longsor, Material Penuhi Badan Jalan

Jalur Penghubung Tujuh Kecamatan di Kabupaten TTS-NTT Longsor, Material Penuhi Badan Jalan

Satu Warga TTS Meninggal Dunia Disambar Petir, Dua Lainnya Luka

Satu Warga TTS Meninggal Dunia Disambar Petir, Dua Lainnya Luka

Belum Terima Petunjuk Teknis, Kabupaten TTS Belum Berikan MBG Bagi Siswa

Belum Terima Petunjuk Teknis, Kabupaten TTS Belum Berikan MBG Bagi Siswa

Rumah Terendam Banjir, Belasan Kepala Keluarga di Kabupaten TTS Terdampak Banjir

Rumah Terendam Banjir, Belasan Kepala Keluarga di Kabupaten TTS Terdampak Banjir

Komentar
Berita Terbaru