Jumat, 14 Maret 2025

Jaga NKRI, Pemuda Perbatasan Kupang-Timor Leste Ini Coba Ikut Tes Bintara Polri

Imanuel Lodja - Sabtu, 15 Juni 2024 13:40 WIB
Jaga NKRI, Pemuda Perbatasan Kupang-Timor Leste Ini Coba Ikut Tes Bintara Polri
istimewa
Jaga NKRI, Pemuda Perbatasan Kupang-Timor Leste Ini Coba Ikut Tes Bintara Polri

digtara.com - Wilayah Oepoli, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang merupakan wilayah yang berbatasan langsung antara Kabupaten Kupang, NTT dengan negara Timor Leste.

Baca Juga:

Di wilayah ini sering terjadi konflik antar warga apalagi ada wilayah Nautuka yang masih belum jelas statusnya apakah masuk wilayah NKRI ataukah merupakan bagian dari negara Timor Leste.

Angka kriminalitas di wilayah ini pun cukup tinggi. Kasus kriminal didominasi kasus penganiayaan dan KDRT akibat konsumsi minuman keras.

Wilayah ini pun jauh dari jangkauan pemerintah karena letaknya yang cukup jauh dari ibu kota provinsi NTT maupun dari ibukota Kabupaten Kupang.

Sepanjang sejarah, belum ada satupun putra asli dari wilayah ini menjadi anggota Polri. Kebanyakan anak-anak di OEpoli memilih mencari pekerjaan atau merantau pasca tamat SMA.

Polda NTT sendiri ketika membuka pendaftaran penerimaan anggota Polri tahun 2024 gencar melakukan sosialisasi.

Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga dan Karo SDM Polda NTT, Kombes Pol Satrya Yusada menginginkan pemerataan dan ada keterwakilan peserta dari pelosok wilayah NTT.

Melalui program Rekrutmen Proaktif (Rekpro) Kapolri, Polri memberikan kesempatan kepada putra-putri di wilayah perbatasan dan pulau terluar serta yang memiliki prestasi akademik dan non akademik.

Kapolsek Amfoang Timur, AKP Jemy Sigakole pun mensosialisasikan penerimaan Bintara Rekpro kepada putra-putri di Kecamatan Amfoang Timur.

Kebetulan wilayah Amfoang Timur masuk dalam wilayah yang berbatasan langsung darat dengan Timor Leste.

Bahkan jarak tempuh ke Timor Leste hanya satu kilometer dan warga di Amfoang Timur mendapatkan jaringan telepon Timor Leste.

Hingga akhir pendaftaran, tercatat ada 24 orang peserta yang mendaftar setelah mendapatkan informasi melalui mimbar gereja dari Kapolsek.

Bahkan Kapolsek Amfoang Timur langsung mengantar 24 peserta dari Amfoang Timur ke Polres Kupang.

Salah satu pendaftar adalah Dionesius Asuat (19), warga kampung Oepoli dalam, Desa Netemnanu Utara, Kecamatan Amfoang Timur.

"Saya dapat informasi di gereja dari Kapolsek makanya saya daftarkan diri," ujar lulusan SMAN 1 Amfoang Timur tahun 2024.

Dionesius yang merupakan anak dari pasangan Yoseph Asuat, seorang guru honor di SD Katolik Kabokos Amfoang Timur dan Yumilda Dethan melengkapi berkas dan lulus seleksi administrasi.

Sayangnya, dari 24 orang pendaftar, tersisa 6 yang datang mengikuti tes di Panda Polda NTT terdiri tiga orang pria dan tiga orang wanita.

Dalam tahapan seleksi, dua orang peserta pria gugur tes kesehatan I dan tiga orang peserta wanita tidak lulus tes psikologi.

Tersisa hanya Dionesius yang lolos hingga tahap ujian PMK.

Kakak sulung Dionesius sendiri, Vlavianus Asuat merantau di Bali dari tahun 2016. Kakak keduanya, Patrisius Asuat menjadi guru honor di SD Katolik Amfoang Timur.

Sementara kakak ketiga, Saverinus Daniel Asuat sedang kuliah di Fisip Universitas Muhamadyah Kupang.

Di tempat kost sang kakak lah di Kelurahan Kayu Putih, Dionesius tinggal sementara selama pelaksanaan seleksi.

Dionesius sendiri terinspirasi menjadi anggota Polri karena melihat tingginya angka kriminalitas di wilayahnya.

"Selama ini belum ada warga dari Amfoang Timur yang jadi anggota Polri.
Kebetulan ada kesempatan ini maka saya daftarkan diri," ujar Dionesius disela-sela mengikuti tes wawancara psikologi II di Pitoby Sport Center, Jumat (14/6/2024).

Dionesius semula hendak masuk sekolah seminari pasca tamat SMP guna menjadi imam Katolik.

Namun ia batal masuk seminari dan masuk SMA kemudian mendaftar ikut seleksi Bintara Rekpro.

Saat mendaftar ia meminta restu orang tua dan diijinkan. Kedua orang tua pun mendukung penuh dan memotivasinya.

Ia pun mengikuti proses seleksi secara mandiri dengan belajar secara otodidak.

Ia berharap bisa diterima menjadi anggota Polri dan siap mengabdi di daerah perbatasan.

"Selain ingin mendapatkan pekerjaan, saya juga ingin menjaga batas RI-Timor Leste karena wilayah perbatasan rawan masalah kriminal terutama persoalan batas wilayah," ujarnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Polres Kupang Reka Ulang Kasus Pembunuhan dengan Kapak

Polres Kupang Reka Ulang Kasus Pembunuhan dengan Kapak

Diduga Terlibat Pembunuhan Aprion Boru, Polisi Tangkap Dua Orang Pria

Diduga Terlibat Pembunuhan Aprion Boru, Polisi Tangkap Dua Orang Pria

Cabuli Anak Dibawah Umur, Mantan Kapolres Ngada Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara

Cabuli Anak Dibawah Umur, Mantan Kapolres Ngada Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara

Dianiaya Rekan Suaminya, IRT di Kupang Balas Menikam dengan Pisau

Dianiaya Rekan Suaminya, IRT di Kupang Balas Menikam dengan Pisau

Begini Kronologi Kasus Pembunuhan Pria di Kawasan Alak-Kota Kupang

Begini Kronologi Kasus Pembunuhan Pria di Kawasan Alak-Kota Kupang

Mayat Pria Diduga Korban Pembunuhan Ditemukan di Wilayah Alak-Kupang

Mayat Pria Diduga Korban Pembunuhan Ditemukan di Wilayah Alak-Kupang

Komentar
Berita Terbaru