Diduga Stres dengan Sakit Asma Menahun, Pria di Kabupaten TTU Memilih Bunuh Diri
digtara.com - AAN alias Alfons (60), warga Pelita, RT 011/RW 003, Desa Boronubaen, Kecamatan Biboki Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT ditemukan tewas berlumuran darah, Rabu (19/6/2024) pagi.
Baca Juga:
Korban melukai diri pada dada dan perut dengan pisau.
Upaya bunuh diri sudah berulang kali dilakukan korban dengan meminum racun serangga namun sering gagal.
Diduga korban stres dengan sakit asma yang diderita selama bertahun-tahun dan belum kunjung sembuh walaupun korban sudah sering dirawat di rumah sakit.
Pada Rabu pagi, Sriyanti Paebesi (27), anak dari korban sedang menjemur padi bersama istri korban.
Kedua nya kemudian hendak ke dapur untuk minum kopi.
Istri korban kaget melihat korban sudah berlumuran darah. Korban rupanya bujuh diri dengan menikam dada dan perutnya menggunakan pisau.
Istri korban sempat membalikkan tubuh korban dan menemukan sebilah pisau yang berdarah di sebelah bantal yang menjadi alas kepala korban.
Ia pun berteriak untuk segera menelpon pihak keluarga untuk memberitahu kalau korban sudah bunuh diri.
Sriyanti kemudian melaporkan ke Polsek Biboki Utara.
Sriyanti mengakui kalau pada Senin (17/6/2024) siang, korban sempat berupaya bunuh diri dengan meminum obat peptisida Akodan.
Namun niat ini dihalangi oleh istri korban. Korban saat itu beralasan ingin mengakhiri hidup karena sudah terlalu menderita.
Saat itu, istri korban mengambil dan membuang obat pestisida tersebut.
Polisi dari Polsek Biboki langsung mengevakuasi korban ke Puskesmas Lurasik.
Petugas Puskesmas Lurasik sempat memberikan perawatan medis dengan membersihkan darah dan lukas serta memasang selang oksigen dan infus.
Korban sempat hendak dirujuk ke rumah sakit Umum Kefamenanu, namun beberapa saat kemudian korban dinyatakan meninggal dunia.
Kapolres TTU, AKBP Moch Mukshon mengakui kalau korban melakukan upaya bunuh diri dengan cara menikam pisau pada dada dan bagian bawah dada.
Korban selama ini mengalami sakit asma akut dan selalu mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Korban juga berulang kali melakukan upaya bunuh diri dengan cara meminum obat peptisida (akodan).