Menkes RI dan Dubes Arab Saudi Tinjau Operasi Jantung RS Adam Malik - KSRelief
digtara.com - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Ir Budi Gunadi Sadikin SSi CHFC CLU dan Duta Besar (Dubes) Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah H Amodi meninjau langsung pelaksanaan program alih iptek operasi bedah jantung anak dari King Salman Humanitarian Aid and Relief Center (KSRelief) di RS Adam Malik, Jumat (28/6/2024).
Baca Juga:
Didampingi Direktur Utama RS Adam Malik dr Zainal Safri MKed(PD) SpPD-KKV SpJP(K), Menkes RI bersama Dubes Arab Saudi berkeliling ke Pusat Jantung Terpadu (PJT) RS Adam Malik. Menkes RI sempat berdialog dengan tim dokter baik dari Arab Saudi maupun tim dokter RS Adam Malik, selain juga berbincang dengan sejumlah pasien anak dan keluarganya.
"Saya berterima kasih kepada Raja Salman yang diwakili Dubes Arab Saudi dan KSRelief yang sudah mau mengobati anak-anak kita, sekaligus juga mengajari dokter-dokter kita untuk bisa bekerja seperti mereka. Kerja sama dengan Pemerintah Arab Saudi ini untuk membantu mengoperasi anak-anak kita, jadi saya lihat operasinya banyak berhasil," ungkap Menkes RI.
Dubes Arab Saudi punmengatakan pihaknya ingin membantu lebih banyak warga Indonesia, khususnya anak-anak dengan kelainan jantung bawaan.
"Kami ingin lebih intens dalam berkontribusi menyelamatkan anak-anak khususnya di Indonesia, dan bisa membantu dokter-dokter di Indonesia. Kerja sama ini pasti akan kita lakukan lagi," kata Dubes Arab Saudi pula.
Sementara itu, dr Zainal melaporkan bahwa sejak program bedah jantung anak kerja sama dengan KSRelief ini dimulai pada 25 Juni 2024, hingga sekarang sudah 16 pasien anak yang selesai dioperasi dari target sebanyak 30 pasien dalam sepekan sampai 2 Juli 2024 nanti.
"Semua operasi berjalan bagus, seratus persen berhasil," ucap dr Zainal menjelaskan.
Pada kesempatan itu, dr Zainal juga membawa Menkes RI dan rombongan untuk menyaksikan langsung operasi bedah jantung anak dari depan kamar operasi.
Pada program tahap kedua ini, KSRelief mengirim 27 tenaga kesehatan (nakes) ke Medan untuk menangani kasus jantung anak bawaan.
Ada dokter konsultan bedah jantung, konsultan jantung anak, konsultan anak intensif, konsultan anestesi jantung, perfusionis, terapis, perawat ahli, hingga teknisi medis.
Program ini sendiri sebelumnya sudah berlangsung untuk tahap pertama dengan 10 pasien bedah jantung dewasa dan 31 pasien non-bedah pada 21-26 Mei 2024.
Kemudian, akan dilanjutkan dengan tahap ketiga, juga pasien bedah jantung dewasa pada akhir Juli 2024 nanti.