Jumat, 22 November 2024

Sengkarut Proyek Sekolah “Merah Putih” Puluhan Miliar di Rote Ndao-NTT

Imanuel Lodja - Rabu, 03 Juli 2024 09:37 WIB
Sengkarut Proyek Sekolah “Merah Putih” Puluhan Miliar di Rote Ndao-NTT
istimewa
Sengkarut Proyek Sekolah “Merah Putih” Puluhan Miliar di Rote Ndao-NTT

digtara.com - Silvi Saudale (12), salah seorang siswa kelas VI SD Kapadanon Desa Nusakdale Kecamatan Pantai Baru, Kabupaten Rote Ndao ketakutan setelah mengetahui plafon di ruang kelas ambruk. Untung ambruknya plafon gypsum senilai Rp 720 juta itu khusus di untuk kelas itu, terjadi setelah proses belajar mengajar di sekolah tersebut pada 23 Maret 2024 pukul 12.00 wita, sehingga tidak ada korban akibat ambruknya plafon kelas di sekolah itu.

Baca Juga:

Padahal gedung kelas yang ditempati Silvi bersama teman-teman itu merupakan salah satu gedung baru yang dibangun pada 2021-2022 oleh Kementerian PUPR menggunakan dana APBN dengan total senilai Rp 43 Miliar melalui Balai Prasarana Permukiman (BPPW) Wilayah I NTT dalam proyek pekerjaan Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Sekolah se-kabupaten Rote Ndao tahun anggaran 2021/2022 atau lebih dikenal "Proyek Merah Putih", karena seluruh bangunan tersebut finishing cat merah putih.

Walaupun plafonnya sudah ambruk, namun ruang kelas tersebut masih digunakan Silvi dan teman-teman untuk proses belajar mengajar, karena terbatasnya ruang kelas di sekolah tersebut. Namun kekhawatiran Silvi masih berlanjut, karena masih terdapat sejumlah kabel yang bergelantungan dalam ruang kelas itu usai plafonnya ambruk. "Kami takut belajar kembali dalam kelas," ujar Silvi Saudale kepada Tim Liputan Klub Jurnalis Investigasi, Selasa. 16 April 2024.

Tak hanya ruang kelas Silvi, ruang kelas V dengan siswa 13 orang juga mengalami kejadian serupa, yakni ambruknya plafon gypsum pada 11 Maret 2024, pukul 13.00 wita, namun beruntung tak ada siswa maupun guru, karena saat itu sekolah sedang libur Hari Raya Nyepi.

Orang tua Silvi yang mengetahui kejadian itu, khawatir dengan keselamatan anaknya. "Saya takut anak celaka, cemas saja, karena saat itu dengar informasi plafon runtuh, untung mereka tidak dalam kelas," kata ibu Henni.

Kepala Sekolah (Kepsek) SD Kapadanon, Marlin Dalla, saat ditemui di Rote, Selasa, 16 April 2024, membenarkan kejadian yang nyaris membawa petaka bagi siswa maupun pengajar. Saat kejadian, dirinya berada di lokasi, karena menempati mess sekolah atau rumah tinggal bagi guru daerah terpencil, yang juga merupakan bangunan baru senilai Rp 890 juta yang juga masuk dalam paket proyek pekerjaan Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Sekolah Se Kabupaten Rote Ndao yang juga dalam kondisi rusak parah. "Saat plafon runtuh, untung saja anak-anak tidak ada dalam kelas, kalau tidak pasti mati, karena jatuhnya secara utuh dan menyeluruh," kata Marlin.

Kerusakan parah yang terlihat dari bangunan mess guru tersebut yakni, beberapa area tembok dari tampak depan, samping dan belakang mengalami retak, bagian area plafon bahkan roboh, area sudut teras depan mess mengalami keretakan bahkan meninggalkan lubang di tembok dan drainase depan mess guru tidak memiliki pembuangan akhir, dan pengerjaan tidak sempurna selesai dikerjakan.

Keluhan serupa juga dikemukakan Kepsek SD Inpres Onatali, Melanthon Justensius Johannis. Katanya, sekolah yang berdiri di wilayah Feapopi RT/RW 6/4 Dusun Namodale Desa Onatali Kecamatan Rote Tengah itu banyak ditemukan kerusakan pada bangunan. Bahkan sejak awal dirinya menjadi salah satu kepsek yang menolak menandatangani Berita Acara (BA) saat serah terima yang dilaksanakan pada Jumat, 19 Agustus 2022 lalu

"Saya salah satu kepsek yang tidak mau tandatangani berita acara saat serah terima waktu itu, karena sudah tanda tangan berarti setuju Final Hand Over (FHO), sementara ada yang belum beres," kata Kepsek SD Inpres Onatali, Melanthon Justensius Johannis, saat diwawancarai KJI, Selasa, 16 April 2024.

Melanthon menyampaikan, ada sebanyak enam ruangan yang dibangun baru dalam proyek merah putih namun semua dalam kondisi rusak, bahkan saat berada di sekolah tersebut, tampak dua tukang sementara melakukan perbaikan pintu WC dan bak yang tidak dapat menampung air alias bocor.

"Bapak, ibu wartawan bisa lihat sendiri, pintu wc dan bak bocor sementara perbaiki, tukang sementara kerja, saya pakai dana BOS," tambah Melanthon sambil menunjukkan kondisi wc yang dalam perbaikan.

Bahkan lantainya juga, kata Melanthon dilakukan perbaikan dengan memakai dana BOS. Mereka juga meminta sumbangan dari orangtua murid untuk perbaikan agar bisa digunakan meski masih terdapat sejumlah kerusakan yang belum dibenahi antara lain, tembok retak, pintu ruangan renggang tidak dapat di tutup atau di kunci, pagar, gapura, bak air dan tower tak dapat menampung air, saluran air tidak berfungsi menyebabkan air tergenang, jalan masuk/rabat rusak berat, instalasi listrik konslet dan cat tembok terkelupas.

Demikian pula dengan kepala sekolah SD Inpres Holotula, Orias Loweni juga mengeluarkan surat pemberitahuan nomor 420/073/SDI.H.17/2022 menyatakan, dirinya tidak bersedia menandatangani berita acara penyerahan pekerjaan pembangunan gedung SDI Holotula karena alasan masih terdapat kerusakan pada pembangunan ruang gedung sekolah, bagian tembok semua ruang dan lantai retak-retak (pecah) yang kerusakannya cukup parah dengan foto terlampir, ada 4 ruang wc yang bak penampung airnya tidak menampung air (pecah).

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Brimob Polda NTT Bedah Rumah Pegawai Harian Lepas Satbrimob Polda

Brimob Polda NTT Bedah Rumah Pegawai Harian Lepas Satbrimob Polda

Bobol Rumah Warga, Tiga Pria di Manggarai Barat Dibekuk Polisi

Bobol Rumah Warga, Tiga Pria di Manggarai Barat Dibekuk Polisi

Cabuli Anak Usia Tujuh Tahun, Remaja Usia 14 Tahun di Kupang Segera Jadi Pesakitan

Cabuli Anak Usia Tujuh Tahun, Remaja Usia 14 Tahun di Kupang Segera Jadi Pesakitan

Selama Tahun 2024, Jaringan Perdagangan Orang Berkedok Magang ke Taiwan Sudah Kirim 100 PMI ke Taiwan

Selama Tahun 2024, Jaringan Perdagangan Orang Berkedok Magang ke Taiwan Sudah Kirim 100 PMI ke Taiwan

Masyarakat dan TNI-Polri di NTT Diajak Tingkatkan Ketahanan Pangan Lewat Pemanfaatan Lahan

Masyarakat dan TNI-Polri di NTT Diajak Tingkatkan Ketahanan Pangan Lewat Pemanfaatan Lahan

Dukung Ketahanan Pangan, Polri-TNI dan Pemda NTT Tanam Jagung di Kupang Barat

Dukung Ketahanan Pangan, Polri-TNI dan Pemda NTT Tanam Jagung di Kupang Barat

Komentar
Berita Terbaru