Pasangan Suami Istri Asal Perbatasan Ini Bersyukur dengan Kelulusan Anaknya Menjadi Bintara Polri
digtara.com - Pasangan Yosef Asuat dan Yumilda Dethan sudah sejak siang pada Jumat (5/7/2024) berada di kompleks Universitas Muhammadiyah Kupang, NTT.
Baca Juga:
Mereka hadir langsung hendak menyaksikan pengumuman kelulusan Bintara dan Tamtama Polri Panda Polda NTT.
Maklum, Dino Asuat (19) salah satu anak mereka ikut juga dalam proses seleksi ini.
Yosef yang merupakan guru honor di sekolah swasta ini datang jauh-jauh dari Oepoli, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste menggunakan angkutan umum beberapa hari sebelum hari pengumuman tiba.
Bersama istrinya, Yumilda Dethan, mereka selama beberapa hari tinggal di tempat kost yang dihuni salah satu anaknya yang kuliah di Kupang di kawasan Kelurahan Kayu Putih.
Mengenakan baju batik lusuh dan selendang motif Timor, Yosef hadir bersama istrinya yang mengenakan blus warna merah bata dipadu dengan kain sarung adat motif Timor.
sejak siang mereka sudah gelisah dan galau terutama saat waktu pengumuman ditunda beberapa jam.
Pasangan suami istri ini mencoba menahan lapar dengan membeli air dan snack yang dijual para pedagang di kawasan kampus tersebut. Mereka tetap bertahan hingga waktu pengumuman tiba.
Ada rasa ragu saat itu. Mereka berpikiran sudah datang jauh-jauh namun jika hasil mengecewakan maka akan sia-sia. Namun kedua mengajak anak mereka mendaraskan doa sesuai iman Katolik.
Ketiganya tidak henti-henti berdoa hingga ada kepastian kelulusan. Ternyata Dino lulus terpilih dan menjadi salah satu calon Bintara Polri tahun 2024 yang segera menjalani pendidikan di SPN Polda NTT.
"Puji Tuhan atas yang terjadi malam ini," ujar Yosef sambil berlinang air mata, Jumat (5/7/2024) tengah malam.
Ia dan istri tidak henti-hentinya bersyukur atas kemurahan Tuhan sehingga Dino bisa lulus.
Yosef mengaku sama sekali tidak mengeluarkan biaya sepeserpun untuk anaknya hingga saat ini lolos Calon Bintara.
"Sama sekali saya tidak mengeluarkan biaya apapun terkecuali biaya transportasi untuk Dino, karena harus mondar-mandir melengkapi persyaratan mendaftar dan saat mengikuti tahapan seleksi," ungkapnya.
Yosef sangat bahagia, bangga dan bersyukur.
"Saya bersyukur. Pokoknya, tidak ada tandingannya perasaan saya saat ini," ujar Yosef yang satu tahun lagi akan memasuki purna tugas sebagai guru honor.
"Siapa yang tidak terharu melihat anak kandung sendiri berdiri di sana untuk menempuh pendidikan sebagai calon Polisi di SPN Polda NTT selama 5 bulan ke depan," ujar Yumina lirih.
Apalagi mereka dari Amfoang Timur yang jauh dari pusat kota Kupang.
Yosef berkisah tentang keinginan kuat anaknya ingin menjadi seorang polisi, meski dirinya hanyalah seorang guru honorer swasta.
"Saat anak saya lulus dari SMAN Amfoang Timur, dia mengatakan ingin mencoba mendaftar masuk sebagai Polisi. Dan, pada saat itu saya hanya bisa berdoa. Sebab hanya itu modal yang saya miliki," kisahnya.
Ia pun berharap anaknya kelak dapat menjalani proses pendidikan dengan benar dan dapat menjadi seorang polisi yang banyak diharapkan oleh masyarakat, serta sesuai yang diamanatkan oleh Kapolda NTT.
Kepala Desa Netemnanu Utara, Aprianto Obe mengungkapkan ini menjadi ujung tombak sejarah bagi putra/ putri bagi generasi di Amfoang Timur perbatasan RI - RDTL.
Sebagai pemerintah Desa Netemnanu Utara menyampaikan Proficiat untuk Polsek Amfoang Timur yang bergandengan tangan bersama gereja dalam menyampaikan informasi penerimaan Polri.
"Khusus Polsek Amfoang Timur, kami menyampaikan terima kasih yang telah berupaya memfasilitasi dari sejak awal pendaftaran hingga mengantar anak - anak kita ke Polres Kupang," ungkap Apriato.
Aprianto merasa bersyukur karena dengan keberhasilan Dino Asuat ini menjadi motivasi bagi generasi saat ini maupun akan datang memiliki cita - cita menjadi anggota Polri atau TNI.
"Dino ini menjadi salah satu contoh dan motivasi bagi anak - anak di Amfoang Timur, karena selama ini kami di perbatasan RI - RDTL selalu disepelekan karena tidak bisa berbuat apa - apa, apalagi menjadi anggota Polisi atau TNI. Terbukti dengan keberhasilan adik Dino ini mematahkan semua anggapan miring selama ini terhadap kami di daerah Perbatasan Oepoli," ujar Obe.
Dino merupakan anak ke 4 dari 4 bersaudara pasangan Yosef Asuat dan Yumilda Dethan dari perbatasan RI - RDTL Desa Netemnanu Utara, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang.
Ia berhasil diterima sebagai calon Bintara Polri Polda NTT tahun 2024, dan segera menjalani pendidikan di Sekolah Pendidikan Kepolisian Negara (SPN) Polda NTT, selama 5 bulan ke depan.
Dino bersama kedua orang tuanya tak kuasa menahan rasa harusnya bahwa dirinya bisa lolos menjadi calon bintara, meski dirinya dari pedalaman Amfoang Oepoli. Apalagi ayahnya seorang guru honorer sekolah swasta.
"Saya sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus, dengan tekad kuat dan perjuangan yang besar yang ada pada diri saya, akhirnya saya saat ini lolos Calon Bintara Polda NTT dan masuk kuota Mabes Polri," ungkapnya.
Dino mengisahkan bahwa cita - cita awalnya ingin menjadi romo, namun niatan itu tidak melanjutkan ke sekolah seminari. Saat tamat SMP saya memilih untuk melanjutkan sekolah di SMAN 1 Amfoang Timur.
"Awal ingin masuk polisi saat duduk di bangku SMA kelas 2. Saat itulah saya mulai cari materi tes melalui internet dan youtube dan selalu belajar sendiri.
Ia mendapat pengumuman penerimaan Polri melalui mimbar gereja Katolik Paroki Santa Maria Mater Dei Oepoli yang diumumkan oleh Kapolsek Amfoang Timur, Jemmy Sigakole.
Dari informasi tersebut, ia melengkapi berkas administrasi dan mendaftar di Polsek Amfoang Timur.
Saat itu, dari polsek Amfoang Timur, ia bersama 23 teman lainya diberangkatkan ke Polres Kupang dan lanjut ke Polda NTT menyisakan 6 orang, namun sayang 5 orang teman gugur dan tinggal Dino sendiri yang lolos.
Dino pun memberi motivasi kepada teman - teman dari perbatasan RI - RDTL yang belum berhasil agar tidak kecewa, tetap semangat belajar dan selalu belajar, karena keberhasilan itu ada pada diri kita sendiri.
"Yakin dan percaya, apapun perjuangannya akan menghasilkan hasil yang baik. Dan jangan lupa selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap perjuangan," kata Dino.
Dino mengungkapan jika dirinya tidak sama sekali dipungut biaya apapun terkecuali mengeluarkan biaya kelengkapan syarat-syarat pendaftaran.
"Saya pastikan, mulai dari tahap awal proses pendaftaran di Polsek Amfoang Timur sampai saat ini murni tidak ada KKN ataupun pungutan dalam proses tersebut. Terlebih, membayar untuk masuk menjadi polisi it sama sekali tidak ada," tandas Dino.