Final Liga 1 Askab Flores Timur Ricuh, Polisi Diserang hingga Mobil Dinas Polri Dirusaki
digtara.com - Pertandingan final sepak bola Liga 1 Askab Flores Timur tahun 2024 berakhir ricuh.
Baca Juga:
Pertandingan pada Senin (5/8/2024) diwarnai tawuran antara pemuda Kelurahan P dengan pemuda dari Kelurahan E, Kabupaten Flores Timur.
Kapolres Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita yang dikonfirmasi Selasa (6/8/2024) mengatakan tawuran dilakukan dengan aksi pelemparan batu.
Kapolres juga menjelaskan kalau tawuran tersebut terjadi karena pemuda Kelurahan E merayakan kekalahan Amposh FC yang menjadi runner up pada laga Final liga 1 Askab Flotim 2024.
Mereka menutup jalan sehingga menimbulkan ketersinggungan dari Pemuda Kelurahan P yang mengakibatkan keributan antara kedua belah pihak.
Sekitar pukul 20.40 Wita, kedua kelompok pemuda saling serang menggunakan batu tepatnya di daerah Kelurahan A.
Hal ini memicu kemarahan pemuda Kelurahan A dan terjadi aksi baku lempar menggunakan batu.
Patroli SPKT dari Polres Flores Timur pun turun lokasi kejadian.
Namun pemuda Kelurahan P justru menyerang personil SPKT Polres Flores Timur.
Dalam aksi ini, salah satu anggota Polres Flores Timur, Bripda S dipukul.
Sementara anggota lainnya, Briptu E terkena lemparan batu.
Selain itu mobil patroli DMAX penjagaan Polres Flores Timur dilempari sehingga kaca belakang pecah.
"Kaca mobil bagian belakang pecah akibat dilempar batu kelompok pemuda Kelurahan P," tandas Kapolres.
45 menit kemudian atau sekitar pukul 20.45 Wita, massa melempari rumah dinas Kapolres, Waka Polres dan Asrama Polres Flores Timur.
Personil SPKT Polres Flores Timur kemudian membunyikan alarm/PLB untuk mengumpulkan personil dan dipimpin langsung oleh Kapolres, dihadiri perwira dan personil Polres Flores Timur untuk dilaksanakan apel.
Personil Polres Flores Timur melakukan patroli menggunakan 4 kendaraan dinas Polri.
Personil Polres Flores Timur dipimpin Kapolres menghimbau massa untuk bubar.
Polisi juga melakukan tindakan preemtif terhadap kelompok pemuda Kelurahan P.
Namun massa melakukan perlawanan dengan melakukan pelemparan batu ke arah personil dan mobil dinas Polres Flores Timur.
Polisi pun diperintahkan untuk menembakkan gas air mata dan tembakan peringatan.
Akhirnya massa bisa membubarkan diri sehingga situasi aman dan kondusif.
Personil Polres Flores Timur dipimpin Kapolres kembali ke Mako Polres Flores Timur.
Namun sesampainya di Kelurahan A, mobil patroli dilempar oleh kelompok pemuda Kelurahan A.
Kapolres dan anggota kembali menghimbau massa untuk membubarkan diri.
Namun massa melakukan perlawanan dengan melempari petugas menggunakan batu mengenai salah satu personil Polres Flores Timur, Bripda M.
Akibat terkena lemparan baru, Bripda M mengalami luka pada bagian kepala dan mendapatkan 5 jahitan.
Personil Flores Timur kembali menembakkan gas air mata dan melakukan tembakan peringatan.
Namun massa tetap melakukan perlawanan dengan cara melempari personil Polri dengan menggunakan batu.
Hal ini dan mengakibatkan 1 orang dari massa terkena rekoset tembakan peluru karet dengan luka 1 centimeter pada punggung kanan.
Korban langsung dibawa ke RSUD Larantuka, Kabupaten Flores Timur untuk penanganan medis.
Kapolres Flores Timur kemudian melakukan negosiasi dengan masyarakat Kelurahan A agar menghentikan tindakan melawan hukum.
Kapolres mengingatkan, apabila tetap melakukan perlawanan, akan ditindak secara tegas dan terukur sehingga massa dapat diredam dan situasi mulai aman.
Kapolres Flores Timur didampingi pejabat Polres Flores Timur kemudian melakukan mediasi di ruangan Kapolres bersama lurah serta tokoh-tokoh masyarakat.
Situasi pun kembali kondusif. "Hingga saat ini kondisi sudah aman dan kondusif," ujar Kapolres.