Antisipasi Kebakaran Kapal Terulang, Direktur Polairud Polda NTT Imbau Kapal Dilengkapi Alat Pemadam Kebakaran
digtara.com - Direktur Polairud Polda NTT, Kombes Pol Irwan Deffi Nasution menghimbau masyarakat nelayan di wilayah NTT agar mengutamakan faktor keselamatan diri bila melaut.
Baca Juga:
Nelayan juga diminta agar lebih hati-hati lagi terkait penggunaan kompor apalagi untuk kapal yang GT nya kecil.
"Hati-hati menggunakan kompor terutama bagi kapal yang memiliki GT kecil," ujar Direktur Polairud Polda NTT pada Senin (26/8/2024).
Kapal juga diwajibkan untuk selalu membawa pemadam kebakaran di atas kapal.
"Karena (alat pemadam kebakaran) merupakan salah satu syarat yang wajib ada di atas kapal," tegasnya.
Diingatkan juga kepada masyarakat nelayan agar selalu memonitor perkiraan cuaca dari BMKG bila melakukan pelayaran jarak jauh.
"Selalu pantau perkiraan cuaca dari BMKG," tambahnya.
Kecelakaan laut terbakarnya kapal nelayan terjadi di pelabuhan rakyat (Pelra) Nunbuan Sabu, Kecamatan Alak, Kota Kupang, NTT pada Sabtu (24/8/2024) malam.
Kebakaran melanda Kapal Motor Nelayan (KMN) Putra Bungsu 2 GT asal Maropokot, Kabupaten Nagekeo, NTT sekira pukul 19.20 Wita.
Kapal dinahkodai Andi Lukman (56), warga RT 001/RW 001, Desa Marpokot, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.
Kapal yang sedang sandar di Pelra Nunbaun Sabu ini juga memiliki dua orang Anak Buah Kapal (ABK) masing-masing Ramadhan dan Basri yang juga berasal dari Kabupaten Nagekeo.
Kapten kapal, Andi Lukman mengaku kalau kapal berangkat dari pelabuhan Marpokor, Kabupaten Nagekeo pada Rabu (21/8/2024) menuju Pelra Nunbaun Sabu untuk mencari ikan di perairan Kabupaten Rote Ndao.
Pada Kamis, 22 Agustus 2024, sekira pukul 11.00 Wita, KMN Putra Bungsu tiba di Pulau Permaan untuk mengambil stok BBM.
Pada hari yang sama, sekira pukul 17.00 Wita, kapal berangkat lagi dari Pulau Permaan menuju Pelra Nunbaun Sabu, Kota Kupang dan tiba pada Sabtu (24/8/2024.
Sekitar pukul 11.00 Wita, KMN Putra Bungsu tiba dan lego jangkar di Pelra Nunbaun Sabu.
Pada Sabtu malam, sekira pukul 19.20 Wita, nahkoda KMN Putra Bungsu, Andi Lukman memasak nasi di atas kapal.
Namun kompor yang dipakai memasak tersenggol dan jatuh di dekat jerigen berisi bahan bakar (Pertalite).
Api kemudian menyambar badan kapal dan semakin membesar.
Nahkoda kapal pun berusaha menyelamatkan diri dengan cara meloncat ke laut dan berteriak meminta tolong.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun kerugian material ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Seluruh bodi dan isi kapal hangus terbakar.