Kamis, 19 September 2024

Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap, Mantan Kades dan Bendahara Desa di Sabu Raijua Diamankan Polisi

Imanuel Lodja - Rabu, 28 Agustus 2024 12:00 WIB
Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap, Mantan Kades dan Bendahara Desa di Sabu Raijua Diamankan Polisi
istimewa
Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap, Mantan Kades dan Bendahara Desa di Sabu Raijua Diamankan Polisi

digtara.com - Polisi Polres Sabu Raijua dan Polsek Sabu Timur bergerak cepat mengungkap pelaku yang membuang bayi.

Baca Juga:

Polisi mengamankan HH dan MDW. Keduanya diduga memiliki hubungan khusus hingga HH hamil dan melahirkan.

HH merupakan bendahara desa, sementara MDW merupakan mantan kepala desa.

"Diamankan terduga pelaku HH dan MDW untuk dimintai keterangan. Mereka calon tersangka," ujar Kapolres Sabu Raijua, AKBP Paulus Naatonis saat dikonfirmasi Rabu (28/8/2024).

Selain mengamankan HH dan MDW untuk dimintai keterangan, polisi juga mengamankan barang bukti baju dan celana milik HH yang diduga dipakai saat melahirkan.

Polisi juga mengamankan handphone merk vivo Y12 milik HH.

"Calon tersangka sudah ada. seorang ibu. Dia sebagai bendahara di kantor desa Lia. Tapi kita masih dalami identias ibu dan saksi-saksi," ujar Kapolres.

Polisi pun memeriksa HH dan MDW serta sembilan orang saksi. Ikut dimitai keterangan penjabat kepala desa, Ha'e Bangngu terkait penemuan jasad bayi tersebut.

Sebelum terduga pelaku diamankan, Kapolsek Sabu Timur meminta warga untuk menghadirkan di lokasi kejadian semua perempuan yang masih produktif.

Kemudian munculah HH yang rumahnya bersebelahan dengan TKP penemuan jasad.

Ketika melihat HH, Kapolsek Sabu Timur, Ipda Mustarif Ibrahim meminta bidan Pustu Loborui untuk melakukan pemeriksaan di Pustu karena kondisi fisiknya terlihat sangat lemah dan pucat layaknya orang yang baru melahirkan.

Gerak-gerik HH pun terlihat cemas.

Setelah dibawa ke Pustu Loborui, ada informasi dari warga bahwa HH pernah mengaku ke Penjabat Kades Loborui pada 12 Agustus 2024 yang lalu bahwa dirinya hamil dengan mantan Kades Loborui, MDW.

"HH dan MDW merupakan pasangan kumpul kebo. yang bersangkutan (MDW) memiliki istri dan anak," ujar Kapolres.

HH pun diperiksa secara intensif dan akhirnya mengakui bahwa jasad bayi tersebut adalah bayi miliknya.

HH mengaku melahirkan pukul 01.00 atau pukul 02.00 Wita seorang diri dan tidak ada yang membantu proses persalinan.

HH pun mengaku bayi tersebut lahir saat HH ke kamar mandi.

Setelah bayi lahir di kamar mandi, HH mengaku mengambil sebilah pisau untuk memotong tali pusar bayi.

HH kemudian membungkus bayinya yang masih hidup dengan kain dan langsung membuat lubang di tanah di belakang rumahnya untuk menguburkan bayi yang masih hidup tersebut.

Dokter Puskesmas Eilogo, dr Desy Riyanti Lambe menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan diduga bayi dilahirkan dalam keadaan hidup.

Namun untuk lebih memastikannya, harus dilakukan otopsi terhadap jasad bayi.

Selama ini HH menyembunyikan kehamilannya sehingga tetangga sekitarnya tidak mengetahui kalau HH sedang hamil.

Kepada polisi yang memeriksanya, HH mengaku kalau ia dihamili MDW yang juga mantan kepala desa.

Seluruh proses persalinan hingga menguburkan jasad bayi juga sudah disampaikan HH kepada MDW termasuk tempat dimana HH menguburkan jasad bayi mereka.

Di tahun 2022 lalu, HH dan MDW pernah menganiaya ibu kandung HH karena ibu kandung HH menyetujui hubungan HH dengan MDW karena MDW sudah berkeluarga.

Jasad bayi laki-laki ini ditemukan di RT 09/RW 05, Desa Loborui, Kecamatan Liae, Kabupaten Sabu Raijua pada Selasa (27/8/2024).

Diperkirakan jasad bayi berumur 6-7 bulan dan lahir prematur.

Saat ditemukan, tubuh bayi sudah tidak utuh lagi.

Tangan kiri sudah tidak ada. Kaki kiri hanya sampai pada bagian paha.

Kaki kanan dari pangkal paha sudah tidak ada. Ada luka di ubun-ubun serta lebam mayat pada bagian belakang jasad.

Ditemukan pula lubang bekas galian di belakang rumah HH sedalam kurang lebih 30 centimeter dengan jarak dari rumah sekitar 7 meter, yang diduga sebagai tempat dikuburkannya jenazah bayi tersebut.

Diamankan pula pisau bergagang kayu yang diduga digunakan oleh HH untuk memotong tali pusar bayi.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tiga Pelaku Curanmor di Kota Kupang Diamankan di Kabupaten TTS

Tiga Pelaku Curanmor di Kota Kupang Diamankan di Kabupaten TTS

Sering Berpakaian Layak Polisi, Pelaku Pencurian Dibekuk di Kupang Timur

Sering Berpakaian Layak Polisi, Pelaku Pencurian Dibekuk di Kupang Timur

Tampar Siswa di Sekolah, Guru di Kota Kupang Dipolisikan

Tampar Siswa di Sekolah, Guru di Kota Kupang Dipolisikan

Curi Uang Belasan Juta, Siswa SMA di Kota Kupang Diamankan Polisi

Curi Uang Belasan Juta, Siswa SMA di Kota Kupang Diamankan Polisi

Tabrak Warga hingga Tewas, Anggota Polres Sikka Terancam Dipecat

Tabrak Warga hingga Tewas, Anggota Polres Sikka Terancam Dipecat

Warga Semau-Kupang Serahkan Dua Pucuk Senpi Rakitan ke Polisi

Warga Semau-Kupang Serahkan Dua Pucuk Senpi Rakitan ke Polisi

Komentar
Berita Terbaru