Satu Warga di Belu Meninggal dan Satu Kritis Pasca Cekcok Masalah Tanah
digtara.com - Satu warga di Kabupaten Belu, NTT tewas setelah terlibat cekcok dengan warga lainnya.
Baca Juga:
Sementara satu warga lainnya kritis karena mengalami luka serius.
Kasus penganiayaan berat berujung pembunuhan ini terjadi pada Selasa (17/9/2024) petang di Dusun Fatulou, Desa Makir, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu.
Dalam peristiwa ini, Maksimus Lou, warga Dusun Fatulou, Desa Makir, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu meninggal dunia.
Sementara Stefanus Lelo (58), juga warga Desa Makir, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu mengalami luka serius dan dalam keadaan kritis.
Kapolres Belu, AKBP Benny Miniani Arief yang dikonfirmasi melalui Kasi Humas Polres Belu, AKP I Ketut Karnawa, pada Rabu (18/9/2024) mengaku kalau kejadian berawal saat korban Maksimus Lou bersama pelaku Stefanus Lelo pulang dari sawah untuk menyemprot padi.
Saat itu korban berdiri di samping gubuk samping rumah Ferdinandus Bau.
Lalu terjadilah adu mulut dan saling caci maki antara korban dan pelaku mengenai batas tanah.
"Saat itu jarak pelaku dan korban kurang lebih 100 meter," ujarnya.
Pelaku Stefanus Lelo sambil membawa parang dan sebatang kayu pendek menghampiri korban hingga jarak kurang lebih lima meter.
Kemudian pelaku melempar korban menggunakan batu kali dan mengenai betis kanan korban.
"Pelaku kembali melempar korban dan mengenai punggung korban," tambahnya.
Setelah itu, korban membalas dengan cara melempar pelaku menggunakan batu kali dan mengenai kepala pelaku.
Pelaku pun mendekati korban dan mengayunkan parang ke arah korban, namun korban menghindar dan lari menyelamatkan diri.
Melihat kejadian tersebut, Klemens Mau Buti (42) menegur pelaku. Namun pelaku tidak terima dan mengejar Klemens.