Jumat, 22 November 2024

Polisi Panggil Guru yang Hukum Siswa SMP di Deliserdang Squat Jump 100 Kali

Arie - Selasa, 01 Oktober 2024 18:40 WIB
Polisi Panggil Guru yang Hukum Siswa SMP di Deliserdang Squat Jump 100 Kali
suara.com
Polisi melakukan pembongkaran makam Rindu Syahputra Sinaga.

digtara.com - Polisi memanggil guru yang menghukum siswa SMPN 1 STM Hilir Rindu Syahputra Sinaga (14) squat jump sebanyak 100 kali. Pemanggilan dilakukan kemarin.

Baca Juga:

"Kemarin gurunya sudah kita panggil, tapi belum kita masukan dalam pemeriksaan seperti itu," kata Kapolresta Deli Serdang Kombes Pol Raphael Sandy Cahya Priambodo, Selasa (1/10/2024).

Raphael mengatakan sudah sembilan saksi yang dimintai keterangan terkait peristiwa tersebut. Saksi yang dipanggil di antaranya teman korban dan pihak sekolah.

"Untuk saksi, kita sudah memeriksa sembilan saksi, baik itu dari rekan ananda kita, terus juga dari pihak sekolah," ujarnya.

Selain itu, pihak kepolisian dokter forensik melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam Rindu di Desa Negara Beringin, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang. Ekshumasi dilakukan untuk menyelidiki penyebab kematian korban.

"Melaksanakan ekshumasi, kegiatan untuk menjawab dari pertanyaan-pertanyaan dan juga hal yang terjadi," ucap Raphael.

Raphael mengatakan penjelasan soal proses ekshumasi itu nantinya akan dijelaskan oleh dokter forensik.

"Untuk proses ekshumasi nanti dokter forensik yang secara detail akan menyampaikan, bagaimana, seperti apa, sehingga ananda kita bisa meninggal dunia," jelas Raphael.

Sebelumnya, Rindu Syahputra meninggal dunia pada Kamis (26/9/2024), setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit.

Ibu korban Derma Br Padang mengatakan korban mendapatkan hukuman skuad jump 100 kali dari gurunya pada Kamis (19/9/2024) kemarin.

Pada Jumat (20/9/2024), kondisi kesehatan korban seketika memburuk dengan mengalami lemas, kakinya sakit, dan demam.

"Dia mengeluh kakinya sakit, panas tinggi, hari Sabtu (21/9/2024) dia gak sekolah karena kesakitan," kata ibu korban.

Melihat anaknya menderita sakit, Derma langsung membawa korban untuk berobat.

"Mak, sakit kurasa kakiku ini Mak (kata korban). Ayo berobat Nak-ku, aku bawa ke klinik," ujarnya.

"Tapi tetap, badannya panas tinggi terus, dengan kaki bengkak terus," sambungnya.

Karena kondisi kesehatannya belum membaik, pada Selasa (24/9/2024), ibu korban datang ke sekolah memberitahu kalau anaknya sakit usai dihukum.

"Hari Rabu (25/9/2024) kondisi anak saya drop, saya bawa ke klinik lalu dirujuk ke Rumah Sakit Sembiring Delitua," ucapnya.

Namun nahas, pada Kamis 26 September 2024, korban menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit.

Disclaimer:Artikel ini merupakan kerjasama digtara.com dengan suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggungjawab suara.com.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Arkeolog Inggris Dr Edmund Edwards McKinnon: Edy Rahmayadi Sosok Penyelamat Situs Benteng Putri Hijau

Arkeolog Inggris Dr Edmund Edwards McKinnon: Edy Rahmayadi Sosok Penyelamat Situs Benteng Putri Hijau

Cemburu Berujung Maut, Satu Keluarga di Deliserdang Masuk Penjara

Cemburu Berujung Maut, Satu Keluarga di Deliserdang Masuk Penjara

Lengkapi Petunjuk Jaksa, Penyidik PPA Polres Lembata Limpahkan Lagi Berkas Perkara Penyiraman Air Keras Siswi SMP

Lengkapi Petunjuk Jaksa, Penyidik PPA Polres Lembata Limpahkan Lagi Berkas Perkara Penyiraman Air Keras Siswi SMP

Kecam Aksi TNI Serbu Kampung di Deliserdang Yang Tewaskan 1 Orang, TB Hasanuddin: Komandannya Harus Dihukum Berat!

Kecam Aksi TNI Serbu Kampung di Deliserdang Yang Tewaskan 1 Orang, TB Hasanuddin: Komandannya Harus Dihukum Berat!

Bentrok TNI vs Warga di Deliserdang: 1 Orang Meninggal, 33 Prajurit Yon Armed Diperiksa

Bentrok TNI vs Warga di Deliserdang: 1 Orang Meninggal, 33 Prajurit Yon Armed Diperiksa

Cemburu, Residivis Narkoba di Deliserdang Aniaya Istri hingga Tewas

Cemburu, Residivis Narkoba di Deliserdang Aniaya Istri hingga Tewas

Komentar
Berita Terbaru