Korban Penganiayaan Ibu Kandung Tolak Berdamai dan Mediasi Gagal, Polisi Lanjutkan Proses Hukum
Margarita juga kecewa dengan sikap Martha. Sebagai anak, Martha tidak pernah datang ke rumah pasca peristiwa tersebut.
Baca Juga:
"Saya memang sakit hati dengan Martha yang lapor saya ke polisi karena ini baru pertama kali saya berurusan dengan polisi," tandas janda sembilan orang anak ini.
Margarita sendiri sudah 9 tahun menjanda pasca suaminya meninggal dunia pada tabun 2015. Ia pun harus menjadi orang tua tunggal menghidupi dan menyekolahkan 9 orang anaknya.
Margarita keberatan dengan syarat yang diajukan Martha agar dibuatkan rumah tinggal sendiri. "Saya tidak mampu buatkan rumah sendiri untuk Martha," jelas Margarita.
Di Polsek Amarasi, Margarita berulang kali menyampaikan maaf sambil menangis namun Martha tetap bersikukuh melanjutkan proses hukum ini dan tidak bisa memaafkan perbuatan ibunya.
Karena pertemuan tidak membuahkan hasil maka pihak Polsek Amarasi akan melanjutkan proses hukum kasus ini.
"Penyidik sudah periksa saksi, korban dan terlapor. Korban juga sudah divisum. Kami akan gelar perkara menetapkan tersangka dan kasus ini akan naik statusnya," ujar Kapolsek Amarasi, Iptu Thomas Radiena di kantornya, Kamis (3/10/2024).
Kepada para pelaku, polisi menjerat dengan pasal 170 ayat (1) juncto pasal 351 ayat (1) dan pasal 55 KUHP.
Penyidik sudah merampungkan berkas perkara. "Berkas perkara sudah siap tapi kami undang para pihak karena terkait ibu dan anak untuk mediasi dan cari solusi. Korban tetap tidak memaafkan jadi proses hukum berlanjut," ujar Kapolsek.
Kapolsek tetap memberikan kesempatan kepada Martha agar memikirkan secara matang keputusannya.
Martha Kanaf (34), warga Buraen, RT 011/RW 003, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, NTT tega melaporkan ibu kandungnya, Margarita Kanaf ke polisi di Polsek Amarasi.
Martha tidak terima saat ibu kandungnya memukulnya di jalan umum di wilayah RT 011/RW 003, Kelurahan Buraen Kabupaten Kupang.
Margaritha bukan tanpa alasan memukul Martha yang juga anak kandungnya.
Pasalnya Martha memukul anaknya (cucu dari Margaritha) yang masih berusia lima tahun.
Martha juga melaporkan adiknya Ordi Kanaf karena ikut membantu memukul Martha.