Kapal Wisata Terbalik di Perairan Komodo-Manggarai Barat
digtara.com - Kecelakaan laut kembali terjadi di wilayah perairan Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (6/10/2024) petang sekitar pukul 15.00 wita.
Baca Juga:
Sebuah kapal wisata speedboat Ohana GT 21 terbalik di Perairan Siaba, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.
Kapal mengangkut 21 Warga Negara Asing (WNA) asal China, Spanyol, Argentina, Italia dan Kanada serta 7 warga negara Indonesia (WNI).
Kapal Speedboat Ohana Cruise dinahkodai Ferdinandus Sala bersama Yohanes Sudum (KKM) dan dua orang anak buah kapal (ABK) yakni Wilhelmus Mario Galos Adrianus Bahagia.
Diperoleh informasi kalau sekitar pukul 15.00 Wita, kapal wisata speedboat Ohana bergerak dari perairan Manta point menuju ke perairan Siaba, Kabupaten Manggarai Barat.
Ditengah perjalanan di perairan Siaba kecepatan speedboat melambat dan tiba-tiba speedboat miring ke kiri sehingga para penumpang ikut terjatuh ke bagian kiri yang mengakibatkan speedboat terbalik pada koordinat 08°32'460" LS - 119° 38' 362".
Pada waktu bersamaan, penumpang keluar dari speedboat dan langsung dievakuasi oleh kapal Muana yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Evakuasi juga dibantu kru dari KP Pulau Padar 3018 bersama ABK KP 2006 dan ABK KPC 2007. Kapal tersebut bergerak dari pelabuhan Marina Kabupaten Manggarai Barat menuju Pulau Siaba.
Personil Marnit Labuan Bajo langsung mengevakuasi penumpang yang berada di Kapal Muana. Para penumpang dievakuasi ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Tim gabungan bersama penumpang speedboat Ohana tiba di pelabuhan Waterfront Labuan Bajo. Selanjutnya penumpang yang mengalami luka-luka dan memar akibat benturan pada saat terbaliknya speedboat Ohana dilakukan tindakan medis oleh dokter KKP Labuan Bajo.
Direktur Polairud Polda NTT, Kombes Pol Irwan Deffi Nasution yang yang dikonfirmasi Senin (7/10/2024) membenarkan kejadian ini.
"Tidak ada korban dan bukan termasuk kejadian menonjol," ujarnya.
Kejadian terbaliknya kapal wisata speedboat Ohana Cruise diduga akibat arus dan angin kencang di perairan Siaba, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.