Tekan Angka Fatalitas di Jalan Raya, Polda NTT Gelar Operasi Zebra Turangga 2024
digtara.com - Direktorat Lalu Lintas Polda NTT dan Satuan Lalu Lintas Polres jajaran melaksanakan Operasi Zebra Turangga 2024 selama 14 hari ke depan.
Baca Juga:
Operasi ini dimulai pada Senin, 14 Oktober 2024, diawali dengan apel gelar pasukan dipimpin Wakapolda NTT, Brigjen Pol Awi Setiono di lapangan Mapolda NTT, Senin (14/10/2024).
Brigjen Awi Setiyono mengungkapkan bahwa operasi kali ini melibatkan 902 personel gabungan dari Polda NTT dan Polres jajaran.
"Operasi Zebra Turangga 2024 untuk mendukung pengamanan pelantikan presiden terpilih, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya tertib berlalu lintas guna menciptakan kondisi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcar lantas)," ujar Wakapolda.
Operasi Zebra, yang digelar serentak di seluruh Indonesia dari tanggal 14 hingga 27 Oktober 2024, menitikberatkan pada peningkatan disiplin berkendara dan penegakan aturan lalu lintas.
Dalam operasi ini, polisi menargetkan sejumlah jenis pelanggaran prioritas, antara lain pengemudi yang menggunakan ponsel saat berkendara, pengemudi di bawah umur.
Pengendara sepeda motor yang berboncengan lebih dari satu orang. Pengendara yang tidak menggunakan helm SNI atau safety belt serta pengemudi dalam pengaruh alkohol.
Selain itu pengemudi yang melawan arus, kendaraan yang melebihi batas kecepatan dan kendaraan dengan dimensi dan muatan berlebih serta yang parkir sembarangan di bahu jalan.
Berdasarkan data dari Ditlantas Polda NTT melalui Aplikasi IRSMS (Integrated Road Safety Management System), semester pertama tahun 2024 mencatat 658 kecelakaan lalu lintas, yang menunjukkan penurunan sebesar 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Jumlah korban meninggal dunia menurun 18 persen, korban luka berat turun 10 persen, dan korban luka ringan turun 5 persen.
Meskipun angka kecelakaan mengalami penurunan, Brigjen Awi Setiyono menekankan pentingnya tindakan pencegahan dan penindakan agar jumlah kecelakaan dan pelanggaran tidak meningkat.
"Kehilangan satu nyawa pun sangat berharga dan tak ternilai. Kita harus terus berupaya agar tidak ada korban lagi," tegasnya.
Wakapolda NTT menegaskan bahwa penyelesaian masalah lalu lintas memerlukan koordinasi lintas instansi dan pemangku kepentingan.