Jumat, 22 November 2024

Warga TTS Heboh dengan Isu Penculikan Anak, Ternyata Ini Yang Terjadi

Imanuel Lodja - Kamis, 24 Oktober 2024 09:00 WIB
Warga TTS Heboh dengan Isu Penculikan Anak, Ternyata Ini Yang Terjadi
istimewa
Warga TTS Heboh dengan Isu Penculikan Anak, Ternyata Korban Diajak Mahasiswa Cari Obyek Penelitian

digtara.com - Warga di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT sempat dihebohkan dengan isu penculikan anak.

Baca Juga:

Sebuah pesan berantai soal isu penculikan anak beredar di berbagai platform media sosial pada Rabu (23/10/2024).

"Mohon bantuan pada hari Rabu kurang lebih jam 10 pagi ada dua avanza warna hitam dan putih menculik dua anak dari Besipae arah Kolbano, atas nama korban Sengki Boeiliu dan Putra Bunga. Mohon bantuan bagi yang menemukan tolong hubungi melalui no telepon 081222451430," demikian isi pesan tersebut yang dilampirkan dengan foto kedua bocah yang diduga menjadi korban.

Hal ini sempat membuat panik beberapa warga yang banyak memberikan tanggapan.

Warga malah menyarankan agar aparat kepolisian segera bergerak mencari mobil tersebut. Warga meyakini bahwa mereka adalah kalangan pelaku penculikan anak yang harus ditindak tegas.

Kapolres TTS, AKBP Ari Satmoko yang dikonfirmasi Rabu malam membantah informasi tersebut. "Anak nya (korban) ada kok," ujar Kapolres.

Kapolres meluruskan informasi yang beredar luas dan tidak sesuai kenyataan.

Diakui kalau pada Rabu (23/10/2024) sekitar pukul 10.00 wita, kedua korban Shengly Boiliu dan Putra Bunga sedang berada di rumah orang tua mereka di Besipae, Desa Linamnutu, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten TTS.

Kedua anak tersebut dijemput oleh Arnold Hendrik, mahasiswa Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang dengan tujuan untuk mencari tahu keberadaan salah satu jenis rumput di hutan Besipae untuk kepentingan penelitian.

Kedua anak tersebut sebelum berangkat bersama Arnold masih meminta ijin ke nenek Tobe yang merupakan nenek dari kedua anak tersebut.

Kebetulan saat itu, orang tua kedua anak tersebut sedang berada di perkumpulan koperasi.

Arnold Hendrik kemudian menemui Alex Sae di Besipae untuk bersama-sama ke lokasi rumput di Binel desa Linamnutu, Kecamatan Amanuban Selatan.

Rabu siang sekitar pukul 13.00 wita, disaat orang tua dari anak-anak tersebut pulang ke rumah, mereka tidak menemui anak-anak tersebut

Tanpa bertanya ke Nenek Tobe, orang tua korban kemudian menghubungi Apolos Selan.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Sepeda Motor yang Dikendarai Tabrak Rumah Warga, Mahasiswa di Kota Kupang Meninggal Dunia

Sepeda Motor yang Dikendarai Tabrak Rumah Warga, Mahasiswa di Kota Kupang Meninggal Dunia

Seorang Pria di Kabupaten TTS Viral Tendang Perempuan Petugas Koperasi

Seorang Pria di Kabupaten TTS Viral Tendang Perempuan Petugas Koperasi

Kurang dari 24 Jam, Polantas Polresta Kupang Berhasil Amankan Sopir Dump Truk Pelaku Tabrak Lari Mahasiswa hingga Tewas

Kurang dari 24 Jam, Polantas Polresta Kupang Berhasil Amankan Sopir Dump Truk Pelaku Tabrak Lari Mahasiswa hingga Tewas

Ditabrak Dump Truk dari Belakang, Mahasiswa di Kupang Tewas di Tempat

Ditabrak Dump Truk dari Belakang, Mahasiswa di Kupang Tewas di Tempat

Mahasiswa di Kupang-NTT Tewas Pasca Mengalami Kecelakaan Lalu Lintas

Mahasiswa di Kupang-NTT Tewas Pasca Mengalami Kecelakaan Lalu Lintas

Oknum Anggota Polri Mabuk Miras Tabrak Warga hingga Tewas, Mahasiswa di Sikka Tuntut PTDH Pelaku

Oknum Anggota Polri Mabuk Miras Tabrak Warga hingga Tewas, Mahasiswa di Sikka Tuntut PTDH Pelaku

Komentar
Berita Terbaru