Warga Tujuh Desa Sekitar Gunung Api Lewotobi Laki-laki Mengungsi
digtara.com - Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT kembali mengalami erupsi sejak Minggu (3/11/2024) tengah malam.
Baca Juga:
Dengan peningkat aktivitas gunung api Lewotobi Laki-laki ini maka statusnya dinaikkan dari level III (siaga) menjadi level IV (awas), terhitung mulai tanggal 3 November 2024 pukul 24.00 Wita.
Akibat dari erupsi Gunung Api Lewotobi Laki - laki tersebut, warga dari tujuh desa terdekat dengan Gunung Lewotobi mengungsi ke perbatasan Kabupaten Sikka dan arah Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur.
Warga yang mengungsi berasal dari Desa Klatanlo, Desa Dulipali, Desa Nobo, Desa Hokeng Jaya, Desa Boru Kedang, Desa Pululera dan Desa Nawakote.
Pihak kepolisian Polres Flores Timur mendata dampak erupsi Gunung Lewotobi tersebut, beberapa rumah warga terbakar dan beberapa warga mengalami luka akibat lonntaran pijar panas.
Evakuasi warga dilaksanakan oleh tim gabungan Polri, TNI, Tagana yang dipimpin Waka Polres Flores Timur, Kompol Theosasar Ngulu.
Kapolres Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita yang dikonfirmasi Senin (4/11/2024) mengaku kalau erupsi terjadi pada pukul 02.48 wita, namun tinggi kolom abu tidak teramati.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 17 mm dan durasi kurang lebih 3 menit 5 detik," ujarnya.
Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan diminta tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki serta sektoral 7 kilometer pada arah utara-timur laut dan 7 kilometer pada sektor timur laut.
"Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya," ujarnya.
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki perlu mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Avi Halan yang juga Kabid KL BPBD Kabupaten Flores Timur mengakui ada sejumlah desa yang berdampak pada tiga kecamatan.
Kecamatan Wulanggitang enam desa yakni Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru dan desa Boru Kedang.
Di Kecamatan Ile Bura ada empat desa yakni Desa Dulipali, Nobo, Nurabelen dan Desa Riang Rita.
Kecamatan Titehena empat desa yakni Desa Konga, Kobasoma, Bokang Wolomatang dan Desa Watowara.
Ribuan warga juga ikut terdampak atau sebanyak 2.734 kepala keluarga atau 10.295 jiwa terdampak, dengan rincian Kecamatan Wulanggitang sebanyak 2.527 kepala keluarga atau 9.479 jiwa serta Kecamatan Ile Bura sebanyak 207 kepala keluarga atau 816 jiwa terdampak.
Saat ini masyarakat Desa Dulipali sedang menuju Desa Lewolaga. pemerintah Desa Lewolaga sudah menyiapkan tempat sekolah sebagai lokasi pengungsian.
Disebutkan pula kalau status siaga darurat bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur diperpanjang sesuai keputusan Bupati Flores Timur nomor : BPBD.300.2.2.5/020/BID.KL/IX/2024 selama 96 hari sejak 27 September hingga 31 Desember 2024.
Pemerintah Kabupaten Flores Timur menetapkan status tanggap darurat sampai dengan 31 Desember 2024.
Berdasarkan surat kepala PVMBG Nomor 95.1.Lap/GL.03/BGV/2024 serta hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Lewotobi Laki-laki yang cukup signifikan.