Polres Sikka Salurkan Bantuan bagi Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi

digtara.com - Bencana erupsi gunung berapi Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT menggugah solidaritas anggota Polres Sikka lewat aksi 'Peduli Lewotobi'.

Baca Juga:

• Dihukum Tiga Tahun Penjara, Terdakwa Kasus TPPO di Kabupaten Sikka Keberatan
• Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Tetap Salurkan Hak Suara
• Polres Sikka Pastikan Logistik Pilkada Aman hingga Kepulauan

Polres Sikka melaksanakan kegiatan pemberian bantuan sosial (bansos) untuk warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi di wilayah hukum Polsek Waigete, Kabupaten Flores Timur.

Kegiatan yang bertajuk "Polres Sikka Peduli Lewotobi" ini dipimpin Waka Polres Sikka, Kompol Nofi Posu beserta jajaran pejabat utama Polres Sikka.

Bantuan yang disalurkan berupa 600 kilogram beras, sembako lainnya, serta masker untuk mendukung kesehatan para pengungsi.

Bantuan tersebut diberikan kepada warga yang mengungsi di tiga lokasi berbeda, yaitu Desa Timutawa dengan 64 KK (345 jiwa), Desa Kringa yang bertempat di Paroki Boganatar dengan 228 KK (738 jiwa), dan Desa Hikong dengan 193 KK (695 jiwa).

Penyaluran bantuan ini untuk meringankan beban warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi yang terjadi pada Minggu malam, 3 November 2024, sekitar pukul 23.40 Wita.

Wakapolres Sikka, Kompol Nofi Posu, menyampaikan rasa keprihatinan yang mendalam atas situasi yang dihadapi masyarakat akibat bencana ini.

"Kami hadir disini sebagai bentuk kepedulian dari Polres Sikka terhadap masyarakat terdampak erupsi Gunung Lewotobi," ujar Kompol Nofi Posu.

Mantan Kasat Resnarkoba Polresta Kupang Kota ini pun menegaskan kalau pihak Polres Sikka ingin memastikan bahwa warga yang terkena dampak tidak merasa sendiri.

"Kapolres Sikka mengutus kami untuk memberikan dukungan dan bantuan langsung ini, dengan harapan dapat sedikit meringankan beban mereka di tengah kondisi yang penuh tantangan," ujar Wakapolres Sikka.

Mantan Kasubbid Paminal Bidang Propam Polda NTT ini juga mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan dari pemerintah serta aparat terkait, khususnya terkait status gunung dan potensi ancaman lanjutan dari erupsi.