Dicekik Tanpa Alasan yang Jelas, Pria di Kabupaten TTU-NTT Tebas Keponakan hingga Sekarat
digtara.com - Theodorus Tnesi (46), warga Kampung Malafu, RT 017/RW 004, Desa Tainsala, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) mengalami luka parah.
Baca Juga:
Ia ditebas menggunakan parang oleh pamannya sendiri, Fransiskus Banu (61) yang juga tetangga korban.
Fransiskus terpaksa menebas korban karena korban datang secara tiba-tiba ke rumah pelaku yang bersebelahan dengan rumah korban pada Senin (11/14/2024) pagi.
Tanpa alasan yang jelas, korban mencekik pamannya yang saat itu sedang duduk sambil menumbuk sirih pinang.
Dalam pengakuannya, pelaku mengaku kalau pada Senin pagi, ia sementara duduk sambil tumbuk sirih pinang di depan rumahnya.
Kemudian korban datang menghampiri pelaku. Tanpa berbicara, korban langsung mencekik leher pelaku dengan tangan kanan dan tangan kiri korban.
Korban juga menarik paksa pelaku ke samping rumah korban yang jaraknya sekitar lima meter (rumah pelaku dan korban bersampingan).
Di samping rumah korban, pelaku sempat melakukan perlawanan sehingga pegangan korban terlepas.
Kemudian pelaku langsung kembali ke rumahnya dan mengambil parang dan kembali lagi ke rumah korban.
Pelaku langsung menebas/memotong korban sebanyak 1 kali dan mengenai dahi kiri korban, menyebabkan korban mengalami luka menganga dan mengeluarkan darah cukup banyak.
Saat mereka ribut, Yuliana Tubani (61), yang rumahnya bersebelahan dengan rumah korban dan pelaku sempat mendengar pertengkaran antara korban dan pelaku.
Keduanya saling menyerang menggunakan batu. Yuliana sempat keluar dari rumah dan menegur keduanya dan keduanya mulai tenang.
Yuliana pun kemudian masuk lagi ke dalam rumah untuk membersihkan jagung.
Berselang setengah jam, Yuliana mendengar teriakan korban minta tolong karena sudah terluka.
Yuliana langsung datang dan melihat korban sudah bersimbah darah.
Karena takut, Yuliana hanya berdiri melihat. Barulah setelah Mikael Boek (25) datang menolong korban maka Yuliana pun mendekat dan bersama Mikael membawa korban ke rumah Mikael.
Selanjut korban dibawa ke Puskesmas Pembantu Tainsala, Kabupaten TTU.
Mikael sendiri baru tiba di lokaso kejadian sekitar pukul 06.30 wita pasca pelaku sudah membacok korban.
Saat itu Mikael datang untuk mengambil sepeda motor miliknya yang kebetulan di parkir di dalam lopo yang persis dekat dengan tempat kejadian.
Ketika datang, ia melihat korban sudah berlumuran darah dalam posisi berdiri dengan jarak sekitar 10 meter dengan pelaku..
Sedangkan pelaku juga dalam posisi berdiri sambil memegang parang yang ada bercak darah.
Mikael pun merampas parang dari pelaku dan membuang parang tersebut ke belakang rumah.
Kemudian Mikael kembali menolong korban dengan membawa korban ke Pustu Tainsala.
Kapolres TTU, AKBP Moch Mukshon yang dikonfirmasi pada Selasa (12/11/2024) mengaku kalau kasus penganiayaan berat tersebut sudah ditangani pihak kepolisian.
Kapolsek Insana bersama Panit Intelkam, Kanit Reskrim dan Banit Lantas Polsek Insana sudah membawa dan mengamankan pelaku di Rutan Polsek Insana
Polisi mencari barang bukti parang di sekitar lokasi kejadian namun belum ditemukan.
Korban yang sempat mendapat perawatan di Puskesmas Pembantu Tainsala, dirujuk ke Puskesmas Kaubele.
Namun karena kondisi korban cukup parah sehingga korban dirujuk lagi ke RSUD Atambua, Kabupaten Belu.
Pelaku saat diperiksa polisi mengaku emosi karena tanpa ada masalah, korban datang langsung mencekik leher pelaku.
Pelaku dan korban masih memiliki hubungan keluarga dekat yakni korban adalah keponakan kandung pelaku.