Massa Dua Paslon di Sumba Tengah Bentrok dan Saling Serang
digtara.com - Massa pasangan calon bupati dan wakil bupati Sumba Tengah Paulus SK Limu-Marthinus Umbu Djoka (PK-UJ) dan Umbu Mbessi-Kedda Rambu Katta (Berkat) bentrok dan saling serang pada Kamis (28/11/2024).
Baca Juga:
Bentrok terjadi saat massa Paslon PK-UJ melakukan pawai dan konvoi dari rumah calon wakil bupati Martinus Umbu Djoka di Radamuri, Desa Malinjak, Kecamatan Katikutana Selatan, Kabupaten Sumba Tengah menuju ke rumah milik calon Bupati Sumba Tengah Paulus SK Limu di Desa Anajiaka.
Kebetulan massa melintasi sekretariat paket BERKAT di Makatul, Desa Dasa Elu, Kecamatan Katikutana Selatan.
Saat itulah massa kefua Paslon ini bertemu sehingga terjadi keributan dan saling serang dengan menggunakan batu dan mengancam menggunakan parang.
Keributan ini terjadi antara simpatisan paket Berkat dan simpatisan paket PK-UJ.
Aparat kepolisian dari Polsek Katikutana dan Polres Sumba Barat langsung menghalau kedua massa simpatisan antara paket PK-UJ dan BERKAT kembali ke rumah calon wakil bupati Martinus Umbu Djoka di Desa Malinjak maupun ke sekretariat paket Berkat.
Ketika simpatisan paket PK-UJ sudah dihalau dan menuju rumah calon wakil bupati, ada beberapa pria masih bolak-balik sambil gas sepeda motor kemudian menghentikan sepeda motor di depan rumah salah satu warga di Watu Metung, Desa Tanamodu.
Ada pria.yang mendatangi rumah warga lain sambil memaki kemudian masuk dalam rumah Kornelis Kaboka Jangi (35), Gauka Saba Kodi dan Herlevia Husen kemudian memotong meja plastik, merusak speaker aktif, melempari kaca jendela sampai pecah.
Setelah itu para pelaku keluar dan merusak sepeda motor dan meninggalkan rumah korban. Para korban melaporkan kejadian ke Polsek Katikutana dengan laporan polisi nomor LP/B/88/XI/2024/SPKT/Polsek Katikutana/Polres Sumba Barat/Polda Nusa Tenggara Timur, tanggal 28 November 2024
Bentrok dan keributan antar massa simpatisan paket PK-UJ dan paket BERKAT dapat diredam dan dihalau ke masing-masing Poskonya oleh Personil Polres Sumba Barat, Personil Polsek Katikutana, BKO Polda NTT, Brimob kompi 3 Batalyon c yang dipimpin Kapolres Sumba Barat AKBP Hendra Dorizen bersama Wakapolres Sumba Barat, Kompol Made Mudana, Kapolsek Katikutana, AKP I Wayan Pasek Sujana serta Danki Brimob dan anggota Koramil 1613-03 Katikutana.
Penyerangan ini diduga dilakukan AR (45), Es (18), DUB (40), L alias Bapa Rainer (42), Bapa Yeser (48)., OUSK (27), DH (42), EUK (42), LL (31) dan AB (35).
Kapolres Sumba Barat, AKBP Hendra Dorizen menghimbau kepada massa simpatisan Paslon agar kembali ke posko pemenangan dan tidak diperkenankan bertindak anarkis.
Kapolres juga berharap kepada ketua Tim pemenangan untuk membantu polisi dengan memberikan edukasi kepada massa pendukung agar simpatisan membantu menjaga situasi keamanan.
Calon bupati juga diharapkan dapat mengkoordinir masa simpatisannya tetap berada di posko pemenangan dan menghimbau agar masa simpatisan kembali ke rumahnya masing - masing tanpa terprovokasi dari massa simpatisan paket lain.
Kepolisian juga berterima kasih kepada semua pihak yang membantu menjaga keamanan pasca pemungutan suara.
Massa juga dihimbau tidak melakukan konvoi/pawai guna menghindari gesekan dengan pendukung paket lain serta tidak mengkonsumsi minuman keras.