Keluarga Korban Pembunuhan di Kupang Berharap Empat Pelaku Dihukum Berat
Rekonstruksi yang dilakukan diharapkan mampu memberikan gambaran jelas mengenai peran masing-masing tersangka dalam kejadian tersebut.
Baca Juga:
Keluarga korban dan masyarakat kini menantikan langkah selanjutnya dari aparat penegak hukum untuk memastikan bahwa keadilan dapat diwujudkan.
Proses hukum ini menjadi ujian bagi sistem peradilan dalam memberikan rasa keadilan bagi keluarga korban sekaligus memberikan efek jera kepada para pelaku kejahatan serupa.
Kasus ini ditangani polisi sesuai laporan polisi nomor LP B/188/VIII/2024/SPKT/Polres Kupang/Polda NTT, tanggal 12 Agustus 2024.
Korban Buce, warga Taklale, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang tewas di tempat pesta pernikahan, Senin (12/8/2024) subuh pasca dikeroyok dan dianiaya sejumlah pemuda yang juga hadir di lokasi kejadian.
Kasus pengeroyokan dan penganiayaan ini dialami korban di tempat resepsi pernikahan kakaknya di rumah Pendeta Maya Oktavia Lubalu di Jalan Timor Raya, kilometer 27, Kelurahan Babau, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, sekitar pukul 02.30 subuh.
Kejadian tersebut berawal dari acara resepsi pernikahan Barto Ballo dan Maya Lubalu pada Minggu (11/8/2024) di Taklale, Kecamatan Kupang Timur.
Polres Kupang menggelar rekonstruksi yang dipantau Kapolres Kupang, AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata dan Jaksa Penuntut Umum dari Kejaksaan Negeri Kabupaten Kupang Pieter Mandala, pengacara dari para saksi dan korban dipimpin Kasat Reskrim Polres Kupang, Iptu Yeni Setiono.
Reka ulang dibawah guyuran hujan digelar pada Rabu (4/12/2024) petang di lokasi kejadian di kilometer 27 Kelurahan Babau, Kabupaten Kupang.
Dalam rekonstruksi ini diperagakan delapan adegan yang diperankan oleh saksi dan pelaku pengganti.
Empat orang pelaku yang terlibat dalam insiden pengeroyokan turut menjadi sorotan selama proses berlangsung.
Setiap adegan menggambarkan detail kronologi peristiwa yang terjadi pada malam kejadian, mulai dari awal perselisihan hingga tindakan pengeroyokan yang mengakibatkan korban mengalami luka serius hingga akhirnya meninggal dunia.
Dalam suasana penuh emosi, tangisan keluarga korban pecah saat menyaksikan langsung jalannya rekonstruksi.
Beberapa di antara mereka tak kuasa menahan kesedihan, mengingat insiden tragis tersebut.