Kerugian Kebakaran Belasan Rumah Adat di Sumba Barat Mencapai Miliaran Rupiah, Api Diduga Bersumber dari Tungku Dapur
digtara.com - Sebanyak 14 unit rumah adat (Uma Kalada) di kampung Bodo Ede, Kelurahan Sobawawi, Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat, NTT terbakar pada Minggu (8/12/2024).
Baca Juga:
Walau tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun taksasi kerugian mencapai lebih dari satu miliar rupiah.
Sumber api yang menghanguskan 14 unit rumah adat ini diduga berasal dari tungku api di dapur yang berada di tengah rumah di salah satu dari rumah adat tersebut.
Selain 14 unit rumah yang terbakar, api juga menghanguskan barang perabotan isi rumah dan surat-surat berharga lainya yang berada dalam rumah. Hewan - hewan ternak juga mati karena terbakar.
Awalnya pada Minggu (8/12/2024) petang sekitar pukul 15.00 Wita, warga sekitar mendengar suara kobaran api yang berasal dari rumah milik Saingu Baga Sairo di Kampung Bodo Ede.
Rumah Saingu Baga Sairo merupakan rumah Uma Binna yang dimana dalam lingkungan perkampungan adat merupakan rumah yang berada di akses jalan masuk ke perkampungan adat.
Warga yang melihat kobaran api langsung berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Namun kobaran api mulai membesar karena rumah - rumah terbuat dari bahan-bahan yang mudah terbakar yakni terbuat dari kayu dan beratapkan alang - alang.
Pada saat kejadian kebakaran, cuaca panas disertai angin yang cukup kencang sehingga api sangat cepat menyebar dan merambat ke beberapa rumah di sekitarnya yang menyebabkan harta benda milik warga sebagian besar tidak dapat diselamatkan.
Pada Senin, 9 Desember 2024, anggota Unit Identifikasi Polres Sumba Barat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan sejumlah barang bukti dari rumah - rumah warga yang terbakar di sekitar kampung.
Rumah Ana Uma yang terbakar dihuni dua kepala keluarga masing-masing Saingu Baga Sairo (4 jiwa) dan Tama Ledi (2 jiwa). Rumah Uma Madiata dihuni dua kepala keluarga yakni Lali Wuda (3 jiwa) dan Moto Ubu Lele (6 jiwa).
Uma Koro dihuni dua kepala keluarga masing-masing Tagu Bore (9 jiwa) dan Loba Anakoda (1 jiwa). Uma Sobalai oleh Gana Wuji dengan 10 jiwa.