Panggang Ayam di Lokasi Tanah Sengketa, Pria di Kabupaten TTS Dikeroyok hingga Tewas

digtara.com - Konflik kepemilikan tanah di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT makan korban.
Baca Juga:
Mikael Benu, warga Desa Mnelalete, Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten TTS tewas setelah dikeroyok sejumlah pria hanya karena memanggang ayam di lahan yang selama ini diklaim merupakan lahan milik para pelaku.
Korban meninggal pasca dikeroyok oleh Ruben Magangma, Otofianus Agalapula, Yusuf Roni Agalapula dan Yakop Magangma, pada 29 Oktober 2024 lalu sekitar pukul 17.00 wita.
Kasus pengeroyokan berujung meninggalnya korban direkonstruksi akhir pekan lalu di lokasi kejadian di Desa Mnelalete, Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Reka ulang dipimpin Wakapolres TTS, Kompol Ibrahim dan Kasat Reskrim, Iptu Joel Ndolu dilakukan untuk memenuhi petunjuk jaksa penuntut umum (JPU) Kejaksaan Negeri TTS dalam penyidikan kasus pengeroyokan yang mengakibatkan orang meninggal dunia.
Jumat (13/12/24) kemarin di TKP Polres Timor Tengah Selatan menggelar 33 adegan pada rekonstruksi kasus pengeroyokan kepada 5 orang tersangka dan beberapa orang saksi yang mengakibatkan Mikael Benu warga Desa Mnelalete 29 Oktober 2024 lalu meninggal dunia.
Kasus pengeroyokan hingga korban meninggal dunia dipicu persoalan tanah. Sebelumnya korban dan dua kerabatnya memanggang seekor ayam di kebun milik para tersangka.
Kebun ini terletak di belakang rumah korban yang berjarak sekitar 20 meter dan 200 meter dari rumah para tersangka.
Rupanya para tersangka melihat asap dari kebun mereka sehingga para tersangka meminta ibu mereka, Yakomina Saefatu untuk mencari tahu sumber asap tersebut.
Yakomina mendapati korban dan dua kerabatnya sedang membakar ayam sehingga ia kembali ke rumah dan mengabari kepada para tersangka kalau korban sedang membakar lahan milik mereka.

Pria di Kupang Ditikam Pria Asal TTS, Pelaku Malah Dikeroyok Massa

Hilang Sehari, Warga Kolbano-TTS Ditemukan Tewas di Pantai Oetuke

100 KK di Kabupaten TTS-NTT Mengungsi Pasca Rumah Retak karena Longsor

Bencana Alam Tanah Bergerak Ancam Tempat Tinggal, Puluhan KK di Kabupaten TTS Mengungsi

Empat Hari Pencarian, Korban yang Diterkam Buaya di Kualin-TTS Belum Juga Ditemukan
