Satu Siswa Dikeluarkan karena Sakit, 237 Lulusan Diktukba Polri Gelombang II TA 2024 Dapat Ijazah dan Medali
digtara.com - 237 siswa Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) Polri Gelombang II T.A. 2024, Angkatan 52 SPN Polda NTT mendapatkan ijazah dan medali sebelum resmi dilantik.
Baca Juga:
Pemberian ijazah dan medali dilakukan Wakapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Brigjen Pol. Awi Setiyono di Aula Manditha SPN Polda NTT, Selasa (17/12/2024).
Trut hadir Irwasda Polda NTT, Kombes Pol I Made Sunarta, Kabidpropam, Kabiddokkes serta Ka SPN Polda NTT Kombes Pol Nanang Putu Wardianto.
Hadir pula Wakil Rektor IV Universitas Kristen Arta Wacana Kupang, Pdt. Mesakh A. P. Dengan dan perwakilan orang tua siswa Bintara.
Dari 237 siswa yang lulus, tiga siswa menerima penghargaan sebagai lulusan terbaik:
Muhammad Gibran Arifin sebagai siswa cendikia (nilai akademik terbaik). Glens Saputra Bili sebagai siswa trengginas (kesamaptaan jasmani terbaik) dan Agustinus Jordian Memu sebagai siswa tertabah (mental terbaik).
Pendidikan yang berlangsung sejak 22 Juli hingga 18 Desember 2024 ini melibatkan 95 tenaga pendidik dan 18 pengasuh.
Kurikulum yang ditetapkan Lemdiklat Polri, siswa menjalani 1.200 jam pelajaran yang meliputi pembentukan dasar Bhayangkara, pembekalan profesi kepolisian, hingga pelatihan lapangan.
Sebanyak 237 siswa dinyatakan lulus dengan kualifikasi "Baik" berdasarkan keputusan Kepala SPN Polda NTT, sedangkan satu siswa harus dikeluarkan karena sakit.
Wakapolda NTT, Brigjen Pol Awi Setiyono mengingatkan para lulusan untuk menjunjung tinggi disiplin, dedikasi, dan integritas dalam menjalankan tugas sebagai anggota Polri.
"Kelulusan ini adalah awal dari perjalanan panjang. Jadikan ilmu yang diperoleh sebagai bekal untuk menegakkan kebenaran dan kejujuran, serta melayani masyarakat dengan hati yang tulus," ujar Wakapolda.
Wakapolda juga menekankan pentingnya memiliki akhlak mulia di tengah tantangan era Revolusi Industri 5.0.
"Kita tidak hanya membutuhkan anggota Polri yang cerdas, tetapi juga yang memiliki karakter dan integritas untuk menjadi teladan di masyarakat," tambahnya.
Brigjen Pol. Awi Setiyono mengingatkan agar lulusan tetap rendah hati, tidak terjebak dalam kesombongan, dan terus belajar serta berlatih untuk mengembangkan diri.
"Hindari perilaku yang mencemarkan nama baik Polri, seperti mabuk-mabukan, perkelahian, atau penyalahgunaan media sosial. Jadikan media sosial sebagai alat untuk berinteraksi dengan etika," tegasnya.
Acara ini menandai akhir dari proses pendidikan sebelum pelantikan dan pengambilan sumpah sebagai Brigadir Polisi Dua (Bripda).
Brigjen Pol. Awi Setiyono menyampaikan apresiasi kepada seluruh tenaga pendidik, pengasuh, dan panitia yang telah mendukung keberhasilan pendidikan ini.
"Semoga lulusan Diktukba Polri ini dapat menjadi garda terdepan Polri Presisi, melayani masyarakat dengan dedikasi tinggi, dan membawa nama baik institusi," tutupnya.