Rabu, 18 Desember 2024

Lantik 237 Bintara Polri Baru, Kapolda NTT Ingatkan Agar Jadi Polisi Kemanusiaan dan Polisi Peradaban

Imanuel Lodja - Rabu, 18 Desember 2024 11:00 WIB
Lantik 237 Bintara Polri Baru, Kapolda NTT Ingatkan Agar Jadi Polisi Kemanusiaan dan Polisi Peradaban
istimewa
Lantik 237 Bintara Polri Baru, Kapolda NTT Ingatkan Agar Jadi Polisi Kemanusiaan dan Polisi Peradaban

digtara.com - Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga melantik 237 Bintara remaja Polri yang baru.

Baca Juga:

Pelantikan dilakukan dalam upacara penutupan pendidikan pembentukan Bintara Polri Gelombang II TA 2024 SPN Polda NTT, Rabu (18/12/2024) di SPN Polda NTT.


Pelantikan ditandai dengan penyematan tanda pangkat, pengalungan medali dan penyerahan piagam penghargaan.


Kapolda juga memandu pengambilan sumpah 237 bintara ini didampingi para rohaniawan.


Di SPN Polda NTT ratusan bintara ini mengikuti pendidikan selama lima bulan mulai 22 Juli hingga 18 Desember 2024.


Semula ada 238 orang siswa yang dididik oleh 95 orang pendidik dan 18 pengasuh dengan 1.200 jam pelajaran.


Dari jumlah tersebut, 237 orang dinyatakan lulus dengan kategori baik dan satu orang dikeluarkan karena sakit yakni Yohakim Regi Jawan dari Kabupaten Lembata


Kapolda NTT saat membacakan sambutan Kalemdik Polri, Komjen Pol Chryshnanda Dwilaksana mengingatkan bahwa menjadi polisi adalah panggilan atau jalan hidup dan sebagai penjaga kehidupan, pembangun peradaban dan pejuang kemanusiaan.


Bintara diminta menjaga nama baik institusi Polri dan diingatkan bahwa keutamaan bagi polisi adalah bagi kemanusiaan, keteraturan sosial dan peradaban, sehingga bisa menjadi penjaga kehidupan, pembangun peradaban dan pejuang kemanusiaan.


Polisi sebagai penjaga kehidupan ditunjukkan secara profesional, cerdas, bermoral dan modern yang mampu mendukung, melindungi dan melayani warga masyarakat yang produktif untuk menghasilkan produksi.


"Peran polisi didalam pemolisiannya adalah untuk memberikan jaminan keamanan dan rasa aman. polisi tidak melakukan hal- hal yang kontra produktif, tidak melakukan pemerasan, tidak terima suap atau bermain-main atau menjadi backing hal-hal ilegal," tandas Kapolda NTT.


Polisi sebagai pembangun peradaban adalah penegak hukum dan keadilan untuk menyelesaikan konflik secara beradab.


Polisi juga mencegah konflik yang lebih luas, memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada korban dan para pencari keadilan serta membangun budaya tertib supaya ada kepastian.


Polisi sebagai pejuang kemanusiaan untuk mengangkat harkat dan martabat manusia bagi semakin manusiawinya manusia.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru